Menurut NASA, hujan meteor Lyrid telah diamati selama 2.700 tahun, dengan penampakan pertama terjadi pada tahun 687 SM.
Ketika hujan meteor terjadi, maka akan terlihat sekitar 18 meteor per jam, kecepatannya sekitar 47 kilometer per detik.
Meski pergerakan meteor Lyrid tidak secepat meteor lain, namun para astronom pernah menemukan hujan lebat meteor Lyrid di masa lalu.
Pemandangan hujan meteor Lyrid lebat pernah terjadi pada tahun 1803 di Virginia, tahun 1922 di Yunani, tahun 1945 di Jepang, dan tahun 1982 di Amerika Serikat.
Biasanya, sekitar 10 sampai 20 meteor Lyrid akan terlihat per jam pada saat puncaknya.
Berbeda dengan meteor lain, Lyrid tidak meninggalkan gumpalan debu yang panjang dan bercahaya saat melintasi atmosfer Bumi.
Lyrid hanya sesekali menghasilkan kilatan terang, yang mirip seperti bola api.
Tempat Asal
Meteor berasal dari partikel sisa komet dan pecahan asteroid.
Setiap tahun Bumi melewati jejak puing-puing asteroid tersebut pada saat mengelilingi Matahari, yang menyebabkan terjadinya hujan meteor.
Ini karena puing-puing tersebut bertabrakan dengan atmosfer Bumi.
Baca Juga: Selain Uranus, Inilah Area dengan Suhu Terdingin di Ruang Angkasa
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR