Lebih lama dari itu, yaitu 541 juta tahun ke belakang, nenek moyang semua hewan arthropoda yang hidup di lautan mewariskan bentuk tubuh laba-laba, yaitu lopopoda.
Lobopoda ini seperti cacing dengan tubuh bersegmen, dengan setiap segmen tubuh terdapat sepasang kaki.
Artinya, jumlah kaki lobopoda tergantung seberapa banyak segmen tubuhnya, atau hewan ini berkaki banyak.
Setelah berevolusi, hewan ini menyatukan segmen tubuh menjadi dua bagian, yakni bagian kepala dan perut, yang akhirnya berkembang menjadi laba-laba modern.
Menurut Encyclopaedia Britannica, laba-laba bergerak dengan melibatkan kaki pertama dan ketiga dari satu sisi.
Sedangkan kaki kedua dan keempat dari sisi lain secara bersamaan.
Uniknya, laba-laba jarang melakukan perjalanan jauh dengan cara berjalan atau berlari, mereka bisa memanfaatkan angin.
Beberapa jenis laba-laba kecil justru menempel pada kaki hewan lain untuk bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Laba-Laba dan Jaringnya
Selain kakinya, laba-laba juga terkenal karena kemampuan ajaibnya dalam merancang jaringnya sendiri.
Nama organ tubuh yang berguna untuk membuat jaring-jaring adalah spinneret.
Baca Juga: Benarkah Panda Hanya Makan Bambu untuk Bertahan Hidup? Ini Faktanya
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR