Voyager 2 yang datang sedekat 81.000 kilometer ke puncak awan Uranus pada tahun 1986, berhasil menemukan banyak hal tentang Uranus.
Pertama, ditemukan tanda-tanda cuaca yang dingin dan sangat ekstrem. Suhu yang pernah tercatat di Uranus yaitu sekitar -224°C.
Cuaca di atmosfer atasnya terdiri dari lapisan awan yang terdiri dari metana, yang memberikan warna biru hijau yang khas pada planet ini.
Yap, warna biru pada Uranus disebabkan oleh metana.
Bersumber dari Britannica, metana adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau, yang ditemukan di alam sebagai gas rumah kaca paling kuat.
Rumus kimia dari metana yaitu CH4, mudah terbakar di udara, membentuk karbon dioksida dan uap air, sedikit bercahaya, dan sangat panas.
Selain metana, di atmosfer Uranus juga terdapat hidrogen, helium, amonia, dan air. Sejumlah kecil hidrogen sulfida di Uranus bisa membuat permukaan berbau busuk.
Uranus memiliki 13 cincin dan 27 bulan atau satelit alami yang diketahui.
Cincin yang terdapat pada Planet Uranus terbuat dari tabrakan beberapa bulan yang pernah terjadi di sekitar Uranus.
Tiga belas cincin yang dimiliki Uranus terlihat samar dan buram, juga lebarnya hanya beberapa kilometer saja.
Selain itu, cincin Uranus juga terbuat dari debu kecil yang sangat tipis dan membuatnya sulit diamati, meski melalui teleskop yang ada di Bumi.
Baca Juga: 3 Macam Gerhana Matahari dan Penjelasannya, Materi IPA Kelas 6 SD
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR