Faktor inilah yang menyebabkan munculnya perasaan senasib antar suku di berbagai wilayah Nusantara.
Kondisi ini sekaligus mendorong lahirnya cita-cita untuk hidup merdeka dan hidup bebas dari penjajah.
Perasaan senasib ini mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seluruh masyarakat bangkit melawan penjajah tanpa memandang latar belakang suku, etnis, dan agama.
Mereka semua bersatu demi bisa tercapai satu tujuan bersama, yakni kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kebangkitan nasional jadi momentum pergerakan bangsa yang menyadari akan kondisi dan potensi yang dimiliki.
Adapun ciri kebangkitan nasional adalah perjuangan bangsa yang berpusat pada kepentingan nasional.
Ini artinya, seluruh rakyat bersatu untuk memperjuangkan bangsa, bukan daerahnya masing-masing.
Bersumber dari Kompas.com, peristiwa ini dipelopori dengan dibentuknya organisasi Budi Utomo, 20 Mei 1908.
Setelah itu, banyak organisasi pergerakan nasional yang muncul, seperti Serikat Islam, Indische Partij, dan lainnya.
Baca Juga: Cara Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Generasi Muda, Materi PPKn
Tujuan semua organisasi yang baru dibentuk itu sama, yakni untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR