Bobo.id - Ada banyak benda langit selain bintang dan planet yang bisa ditemukan di tata surya, salah satunya asteroid.
Apakah teman-teman masih ingat pengertian asteroid?
NASA mengartikan asteroid sebagai sisa-sisa batuan yang tersisa dari awal pembentukan tata surya, kira-kira sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.308.871 asteroid yang sudah diketahui manusia.
Ukuran dan bentuk asteroid begitu beragam. Ada yang berukuran lebih kecil dari planet, namun juga ada yang lebih besar.
Sebagian besar asteroid bisa bergerak karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Kemudian, gravitasi ini dapat mengubah kecepatan dan arah orbit asteroid, sehingga dapat mendekati planet kita.
Kita tidak perlu khawatir jika asteroid berukuran kecil mendekati Bumi, karena asteroid kecil tidak menimbulkan dampak buruk bagi kita.
Namun, di manakah asteroid berasal?
Bobo akan memperkenalkan fakta menarik tentang sabuk asteroid, yakni rumah bagi sebagian besar asteroid tata surya.
Yuk, simak di sini!
Baca Juga: Kenapa Bintik Matahari Berwarna Lebih Gelap dari Permukaannya?
Letak Sabuk Asteroid
Bersumber dari space.com, sabuk asteroid adalah rumah bagi sebagian besar asteroid, yang letaknya di antara Mars dan Jupiter.
Sabuk asteroid utama terletak dua setengah kali jarak Bumi dari Matahari.
Di area sabuk asteroid, ada jutaan jenis asteroid dengan berbagai ukuran. Asteroid terbesar disebut Vesta, diameternya sekitar 530 kilometer.
Sedangkan asteroid terkecil sekitar 10 meter.
Saat asteroid-asteroid ini berputar tidak menentu, benda langit ini juga dapat berjatuhan seiring berjalannya waktu.
Lantas, bagaimanakah sabuk meteroid ini terbentuk?
Pada awal terbentuknya tata surya, debu dan batuan yang mengelilingi Matahari ditarik oleh gravitasi, sehingga menjadi beragam planet.
Namun, tidak semua batuan tidak menjadi planet, ada juga yang menjadi sabuk asteroid.
Uniknya, sabuk asteroid juga ada di tempat selain tata surya, lo. Sabuk asteroid juga dapat ditemukan di sekitar bintang yang dikenal sebagai Zeta Leporis.
Zeta Leporis adalah bintang muda seusia Matahari, dan sudah ada sejak Bumi terbentuk.
Baca Juga: Bukan Termasuk Planet Katai, Inilah Nama Planet Ekstrasurya Terkecil
Tipe-Tipe Asteroid
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beragam jenis asteroid yang bisa kita temukan di sabuk asteroid.
Namun, ada tiga kelas komposisi asteroid utama, yakni asteroid tipe C-, S-, dan M.
Asteroid tipe C adalah asteroid yang paling umum, terdiri dari batuan tanah liat dan silikat, tampak gelap, dan merupakan objek paling kuno di tata surya.
Asteroid tipe S adalah asteroid berbatu, terbuat dari silikat dan besi nikel.
Sedangkan asteroid tipe M adalah asteroid logam, yang umumnya terbuat dari bahan berupa besi dan nikel.
Perbedaan jenis asteroid ini berkaitan dengan proses pembentukan yang berbeda.
Beberapa jenis asteroid mempunyai suhu tinggi setelah terbentuk, sementara asteroid lainnya bisa meleleh.
----
Kuis! |
Ada berapa asteroid yang sudah ditemukan manusia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR