Saat gunung berapi meletus, ia akan melepaskan beragam bahan kimia. Hal ini bisa membentuk hujan asam.
2. Hujan Berlian di Saturnus
Saturnus, planet di tata surya yang berjarak sekitar 1,4 miliar kilometer dari Bumi punya fenomena hujan unik.
Di sana, sering terjadi hujan berlian yang diawali dari badai petir kuat dengan sambaran 10 petir per detik.
Saat badai petir terjadi, ada temperatur sangat panas yang bisa membuat molekul metana di atmosfer pecah.
Kondisi ini menyebabkan atom-atom karbon melayang bebas dan mulai berjatuhan ke daratan.
Ketika bergerak melalui atmosfer Saturnus yang padat dan berlapis, atom itu berubah menjadi grafit atau karbon kristal.
Nah, karena terkena tekanan yang tinggi, grafit itu pecah dan menjadi potongan-potongan berlian kecil. Hihi.
3. Hujan Karbon Dioksida di Mars
Seperti kita tahu, Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, sekitar 100 kali lebih tipis daripada atmosfer Bumi.
Atmosfer Mars terutama terdiri dari karbon dioksida (95%) dengan jejak-jejak nitrogen, argon, dan oksigen.
Baca Juga: Benarkah Semua Objek di Alam Semesta Bisa Berputar? Ini Penjelasannya
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Science Alert |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR