Saat batuan luar angkasa jatuh ke Bumi, udara pada batuan tersebut dapat membuat permukaannya menjadi sangat panas.
Udara panas tersebut kemudian membentuk ekor di sekitar permukaan batuan ketika menembus atmosfer, sehingga kita melihatnya sebagai bintang jatuh.
Perlu diketahui, ekor yang keluar di belakang meteor selalu mengarah menjauhi Matahari, teman-teman.
Ini terjadi karena tekanan radiasi dari angin matahari (solar wind) mendorong gas dan debu dari komet menjauhi Matahari.
Kemudian menciptakan ekor yang mengarah ke arah yang berlawanan dengan arah pergerakan meteor.
Panjang ekor meteor juga dapat sangat bervariasi, ada yang panjangnya mencapai beberapa ribu kilometer, sedangkan yang lain dapat mencapai jutaan kilometer.
Berbeda dengan meteor yang sudah 'jatuh' mendekati permukaan Bumi, meteoroid masih ada di ruang angkasa.
Jadi, meteor terbentuk dari meteoroid yang jatuh.
Meteoroid terletak tidak jauh dari planet Bumi dan sering tertarik oleh gaya gravitasi Bumi, teman-teman.
Ketika meteoroid ini jatuh, maka akan mengalami gesekan dengan lapisan atmosfer, lalu terbakar habis sebelum sampai ke Bumi.
Pada saat jatuh inilah, meteoroid disebut dengan meteor.
Baca Juga: Mengapa Tata Surya Disebut sebagai Sebuah Sistem? Materi Kelas 6 SD
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR