Hal pertama yang membuat akulturasi dalam berbagai bentuk termasuk budaya sulit terjadi adalah lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam terjadinya akulturasi budaya.
Jadi, saat ilmu pengetahuan tidak berkembang, maka kebudayaan juga tidak akan mengalami perkembangan.
Hal ini terjadi karena banyak orang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang kondisi luar mereka.
Sedangkan akulturasi budaya adalah percampuran dari budaya sendiri dengan budaya lain.
Faktor lain penghambat akulturasi budaya adalah sikap untuk memegang teguh budaya sendiri dengan anggapan bahwa budaya lain adalah ancaman.
Sikap tersebut akan membuat masyarakat sulit untuk menerima budaya baru atau asing yang mencoba masuk.
Nah, masyarakat tradisional ini pun akan memiliki kecenderungan untuk menutup diri dari budaya asing dengan anggapan budaya sendiri yang terbaik.
Akulturasi akan sulit terjadi saat ada berbagai hal baru yang diketahui justru dianggap tabu.
Tabu merupakan sesuatu yang tidak boleh disentuh, diucapkan, dan sebagainya hingga dianggap berbahaya.
Jadi, pemikiran ini akan membuat masyarakat akan menilai bahwa budaya baru adalah hal yang tidak boleh dikenali.
Baca Juga: Mengapa Akulturasi Budaya disebut Proses Integrasi Sosial? Materi IPS
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Gramedia Blog |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR