Sebagai jenis hewan Anatidae, bebek memiliki struktur tubuh yang disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggalnya termasuk kondisi bulunya.
Bebek memiliki bulu yang berlapis sebuah zat berminyak yang disebut minyak preen.
Zat tersebut dikeluarkan dari kelenjar yang ada di atas bulu ekornya dan kemudian disebarkan melalui permukaan kulit.
Penyebaran zat berupa minyak ini melalui papila yang merupakan tonjolan kecil yang ada di sebagian besar tubuh bebek.
Dikutip dari Bird Spot, minyak preen dihasilkan dari campuran rumit dari lilin, asam lemak, dan lilin alkohol.
Menariknya zat minyak ini memiliki sifat antibakteri bagi beberapa spesies unggas.
Proses penyebaran zat berupa minyak ini juga dilakukan bebek sendiri dengan menggunakan bantuan paruhnya.
Jadi, bebek akan menggosokkan paruhnya pada lubang kelenjar kemudian membersihkan bulunya. Proses ini disebut dengan bersolek untuk bebek.
Cara tersebut membuat minyak preen terkirim dengan baik ke seluruh tubuh termasuk sayap hingga tungkai dan kaki.
Dengan adanya pelapis minyak itu, bebek menjaga bulu dan tubuhnya tetap kering selama berada di dalam air.
Selain itu, minyak preen juga akan diproduksi semakin banyak saat intensitas bebek di dalam air meningkat.
Baca Juga: Akiyoshidai, Salah Satu Dataran Tinggi Karst Terbesar di Jepang, di Mana Letaknya?
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR