Bobo.id - Pidato merupakan salah satu materi wajib Bahasa Indonesia di sekolah.
Kita dapat menerima materi tentang Pidato sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.
Pidato adalah bentuk komunikasi, hanya saja tidak bersifat dua arah.
Orang banyak hanya mendengarkan dan memahami apa yang kita katakan dari pidato tersebut, tidak membalasnya.
Nah, karena berpidato sama dengan berbicara di depan orang banyak, maka perlu metode atau cara yang tepat untuk melakukannya.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD, kita akan belajar menyebutkan beberapa metode yang digunakan untuk melakukan pidato.
Yuk, simak jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Ada beberapa metode yang digunakan dalam berpidato.
Menurut KBBI, impromptu adalah dibuat atau dilakukan tanpa persiapan atau secara spontan.
Metode impromptu dalam pidato berarti metode pidato yang dilakukan secara langsung tanpa adanya persiapan sebelumnya.
Baca Juga: Arti dari Kosakata yang Berkaitan dengan Internet, Materi Kelas 6 SD
Metode ini biasanya digunakan oleh orator, profesional, dan ahli yang sudah berpengalaman dalam menyampaikan pikiran di hadapan publik.
Namun, metode impromptu dapat menimbulkan beberapa kelemahan, seperti:
Bersumber dari akupintar.id, metode memoriter berarti metode pidato yang dilakukan dengan cara menghafalkan naskah pidato terlebih dahulu.
Jadi, metode memoriter berkebalikan dengan metode impromptu.
Metode memoriter atau menghafal ini biasanya diajarkan dan dipraktikan di sekolah oleh para pelajar, agar kita bisa belajar cara menguasai topik sekaligus mengatur ekspresi wajah.
Metode menghafal juga memiliki kelemahan, di antaranya:
Metode naskah adalah metode yang dilakukan dengan cara membaca naskah pidato.
Naskah pidato sudah disusun dengan rapi, sehingga orang yang menyampaikan dapat membacanya dari awal hingga akhir.
Biasanya, metode naskah ini digunakan saat acara formal, seperti upacara 17 Agustus, pidato Hari Pendidikan, pidato kenegaraan, sambutan pemerintah, laporan lembaga resmi, dan lain-lain.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyunting Tulisan, Materi Kelas 6 SD
Pidato dengan metode naskah dapat mempermudah orator, lebih fokus, dan menghemat waktu karena tidak ada tambahan selain dari naskah yang disiapkan.
Namun, metode naskah juga mempunyai kelemahan, seperti:
Metode pidato yang terakhir yaitu ekstemporan, metode berpidato dengan cara mencatat dan menyiapkan konsep pidato secara garis besar.
Ini dilakukan agar orator atau orang yang menyampaikan pidato tidak lupa terhadap isi pidatonya, namun juga tidak sepenuhnya membaca naskah.
Keuntungan menggunakan metode ekstemporan yaitu penyampaian pidato tetap sistematis, lengkap, dapat memperlihatkan ekspresi, mendapatkan perhatian, dan lebih lancar.
Sedangkan kelemahan metode ekstemporan yaitu sebagai berikut:
Nah, itulah beberapa metode yang bisa teman-teman gunakan saat menyampaikan pidato.
----
Kuis! |
Apa bedanya pidato dengan mengobrol? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR