Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA, kita akan belajar tentang imaji auditif dalam puisi.
Puisi adalah bentuk karya sastra yang memadukan kata indah untuk ungkapkan perasaan seseorang.
Dalam KBBI, puisi adalah sastra yang bahasanya terikat irama, matra, rima, dan penyusunan larik dan bait.
Seperti karya sastra lainnya, puisi juga memiliki unsur. Salah satu unsur dalam puisi adalah imaji. Apa itu?
Imaji adalah penggunaan perumpaan untuk menyampaikan suatu ide agar lebih hidup dan mendalam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imaji adalah sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran.
Imaji dalam puisi berarti kata atau susunan yang bisa memicu pengalaman sensoris, seperti pendengaran.
O iya, secara umum, imaji bisa dibagi menjadi tiga jenis. Ada imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil.
Nah, kali ini, kita akan secara khusus belajar tentang jenis imaji auditif dalam sebuah puisi. Simak, yuk!
Imaji auditif dalam puisi merupakan jenis penggambaran yang dapat didengar oleh indra pendengaran.
Artinya, dalam imaji auditif digunakan kalimat yang menimbulkan efek seolah objek bisa didengar pembaca.
Baca Juga: Apa Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari Syair? Materi Bahasa Indonesia
Kalimat dalam imaji auditif diharapkan bisa membuat pembaca mendengar apa yang ada dalam puisi.
Imaji ini bisa dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara dengan diksi pilihan.
Misalnya, sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, sayup-sayup, dan lainnya.
Setelah memahami pengertian imaji auditif, sekarang kita akan melihat contoh penggunaan imaji auditif.
Berikut ini Bobo punya beberapa contoh penggunaan imaji auditif dalam puisi. Simak informasinya, yuk!
1. Ia berteriak dengan suara melengking.
2. Suara ombak berderu menabrak karang.
3. Gemanya terdengar keras di ruangan kecil itu.
4. Dihantam suara bertalu-talu.
5. Segala erang dan jeritan.
6. Ibu berbisik lirih.
Baca Juga: Belajar Cara Membaca Puisi yang Benar, Materi Bahasa Indonesia
7. Gemuruh riuh isi hatiku.
8. Badai menggemuruh di ruang tidurmu.
9. Jam dinding pun berdetak.
10. Menyeruak keheningan di malam sepi.
11. Hari ini ayam berkokok begitu nyaring.
12. Kicauan burung menemaniku berjalan.
13. Hujan menderu di atap jerami.
14. Suaramu bagai nyanyian.
15. Sebelum kicau murai berderai.
Nah, itulah contoh penggunaan imaji auditif dalam puisi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu, ya.
Baca Juga: Menemukan Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru, Materi Bahasa Indonesia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan imaji? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR