Sehingga, semakin panas suhu permukaan bintang, maka semakin pendek panjang gelombang yang bisa dipancarkan.
Saat bintang bertambah panas, maka energi radiasi keseluruhan akan meningkat dan gelombang yang dipancarkan akan semakin pendek.
Bintang yang memiliki permukaan yang paling panas akan memiliki warna biru atau kombinasi biru dan putih.
Panjang gelombang cahaya yang pendek ini akan berdampak pada warna yang ditimbulkan yaitu biru.
Sedangkan bintang dengan permukaan bersuhu lebih dingin, maka bintang akan terlihat berwarna merah atau merah dan cokelat dengan panjang gelombang lebih panjang.
Menurut peneliti, bintang berwarna merah memiliki permukaan bersuhu sekitar 1.700 derajat Celcius.
Ada juga bintang yang berwarna oranye atau jingga yang memiliki suhu permukaan di atas 3.200 derajat Celcius.
Sedangkan bintang dengan suhu permukaan berada di atas 4.700 derajat Celcius, maka akan terlihat berwarna kuning.
Untuk bintang berwarna putih, suhu permukaannya ada di atas 7.200 derajat Celcius.
Nah, saat bintang memiliki suhu permukaan di atas 29.000 hingga 50.000 derajat Celcius, maka akan tampak berwarna biru.
Selain suhu, ada beberapa faktor lain yang membuat bintang terkesan seperti berubah warna, lo.
Baca Juga: Mengenal Katai Cokelat, Bintang Gagal yang Bentuknya Menyerupai Planet
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR