Faktanya, sampah ruang angkasa dapat bergerak dengan kecepatan sekitar lebih dari 25.000 kilometer per jam.
NASA menjelaskan, dengan kecepatan pergerakan sampah di ruang angkasa yang tinggi, maka besar kemungkinan menimbulkan risiko tabrakan.
Akan tetapi, semakin tinggi posisi puing-puing sampah antariksa, maka semakin lama pula sampah tersebut berada di orbit Bumi.
Jadi, sampah antariksa memang bisa jatuh ke Bumi dalam waktu yang tidak bisa ditentukan secara pasti.
Misalnya, puing sampah dengan posisi ketinggian di bawah 600 kilometer biasanya dapat jatuh ke Bumi dalam beberapa tahun.
Sementara puing di ketinggian 800 kilometer, dapat jatuh dalam waktu beberapa abad.
Lebih tinggi lagi, puing-puing dengan ketinggian di atas 1.000 kilometer biasanya akan terus mengelilingi orbit Bumi selama ribuan tahun.
Mengenal Orbit Bumi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sampah antariksa akan terus mengelilingi orbit Bumi. Apa itu orbit?
Menurut NASA, orbit adalah suatu jalur berulang teratur yang menjadi tempat suatu objek mengelilingi objek lainnya.
Planet, komet, asteroid, dan benda langit lain di tata surya mengorbit matahari, bergerak sepanjang permukaan datar imajiner, disebut bidang ekliptika.
Baca Juga: Kenapa Mars Disebut Bisa Ditinggali Manusia? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR