Gurita memiliki kulit yang ditutupi oleh jutaan sel bernama kromatofora, kantung berisi pigmen yang masing-masing dikelilingi oleh serat otot kecilnya sendiri.
Otot-otot ini kemudian dapat meregangkan kromatofora sehingga dapat mengubah warna kulit gurita.
Sementara itu, di sekitar tubuh gurita terdapat tonjolan bernama papila, yang dapat dikerutkan ke atas atau dihaluskan untuk menciptakan tekstur kulit yang berbeda juga.
Gurita (Octopus cyanea) dapat berubah menjadi krem dan putih yang hampir tembus pandang di permukaan berpasir yang datar.
Mereka juga bisa berubah warna mengikuti warna karang yang dilewati saat berenang.
Gurita biasanya melakukan kamuflase ketika sudah terlanjur tertangkap oleh para predator, tujuannya untuk menyelamatkan diri.
Tubuhnya akan berubah warna menjadi gelap dan keruh, sehingga predator kesulitan untuk menangkapnya, kemudian gurita akan melarikan diri.
Sedangkan gurita peniru (Thaumoctopus mimicus) mengubah bentuk tubuh menjadi seperti semua jenis hewan berbahaya dan berbisa.
Hewan Cerdas
Bersumber dari a-z-animals.com, gurita disebut cerdas karena banyak ilmuwan telah menguji kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
Kemampuan gurita yang paling terkenal adalah dapat menyemprotkan tinta untuk mencegah pemangsa.
Baca Juga: Baru Pelihara Kucing? Ini Tips Melatih Kucing agar Tidak Kencing Sembarangan
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | national geographic,a-z-animals.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR