Bobo.id - Ketika melihat ke langit malam, kita bisa melihat ada banyak sekali bintang yang berkelap-kelip di sana.
Bintang adalah benda langit yang bisa memancarkan cahayanya sendiri. Jaraknya sangat jauh dari Bumi.
Oleh karena itu, meski ukurannya besar, hanya setitik cahayanya yang tampak menghiasi langit Bumi.
Jumlah bintang yang ada di langit tak selalu sama. Sebab, bintang juga mengalami fase hidup. Yap, ia bisa mati!
Di antara miliaran bintang di alam semesta, ada beberapa yang sedang sekarat atau waktunya tak lama lagi.
Salah satu bintang yang dikabarkan sedang sekarat dan akan meledak dalam supernova adalah Betelgeuse, nih.
Mengenal Bintang Betelgeuse
Betelgeuse adalah salah satu bintang paling terang di langit yang juga dikenal sebagai bintang terbesar atau raksasa.
Bayangkan saja, bintang Betelgeuse ini memancarkan cahaya 7.500-14.000 kali lebih terang dari Matahari. Wow!
Selain lebih terang, bintang Betelgeuse juga lebih besar dari Matahari, diameternya sekitar 1,2 miliar kilometer.
Tapi, Betelgeuse tidak memiliki suhu sepanas Matahari, dengan suhu permukaannya sekitar 3.300 derajat celcius.
Baca Juga: Mengenal Mikronova, Ledakan Bintang Jenis Baru yang Ada di Alam Semesta
Sementara itu, lapisan atmosfer Matahari yaitu fotosfer memiliki suhu yang lebih panas, yakni 5.500 derajat celcois.
Sebenarnya Betelgeuse pernah bersuhu lebih panas, yakni ketika sedang mengalami masa jaya atau pertumbuhan.
Pada masa itulah, Betelgeuse yang merupakan bintang tipe O pernah mencapai suhu permukaan 50.000 derajat celcius!
Sayangnya, pada tahun 2019, astronom menemukan bahwa kecerahan Betelgeuse menurun, begitu pun suhunya.
Betelgeuse Meledak dalam Supernova
Seperti Bobo sebutkan sebelumnya, hingga kini, bintang Betelgeuse masih dijuluki sebagai bintang raksasa atau masif.
Saat heliumnya habis, suhunya tetap tinggi sehingga masih bisa membakar karbon jadi unsur yang lebih berat lagi.
Ketika Betelgeuse membakar karbon, permukaannya akan membengkak jadi super raksasa merah, teman-teman.
Setelah ia berada di fase raksasa merah sekitar 100.000 tahun, maka setelahnya, ia akan mengalami supernova.
Kabarnya, Betelgeuse saat ini telah masuk akhir hidupnya, bagian intinya sudah melakukan fusi silikon dan belerang.
Nah, ketika nantinya silikon dan belerang dalam bintang Betelgeuse habis, fusi nuklir tidak akan bisa terjadi lagi.
Baca Juga: Benarkah Lubang Hitam Bisa Menghidupkan Bintang Kembali? Ini Faktanya
Gravitasi Betelgeuse yang kuat menarik inti bintang, kontraksi, memanas, memadat, tertekan, dan ia akan meledak.
Ledakan bintang Betelgeuse ini akan membuat Betelgeuse terlihat sangat terang selama beberapa minggu, lo.
Supernovanya bahkan akan tetap pada kecerahan paling kuat selama berbulan-bulan dan bisa dilihat di siang hari.
Hasilkan Supernova Sangat Cerah
Bersumber dari Info Astronomy, kecerahan supernova Betelgeuse akan menyaingi kecerahan Bulan purnama, lo.
Supernova itu akan jadi objek paling terang di langit malam selama lebih dari satu tahun, teman-teman.
Setelah satu tahun, supernova ini akan meredup dan makin meredup hingga akhirnya tak terlihat lagi di langit.
Saat meledak nanti, Betelgeuse akan jauh lebih dekat daripada supernova apa pun yang pernah dicatat manusia.
Namun, untungnya jarak Betelgeuse masih jauh dengan Bumi. Artinya, ledakannya tak akan membahayakan.
Sayangnya, kapan waktu tepat bintang Betelgeuse meledak tidak ada yang bisa mengetahuinya, nih.
Nah, itulah hal-hal yang mungkin saja terjadi ketika bintang betelgeuse meledak. Semoga bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga: Bisakah Galaksi Berubah Bentuk Karena Pembentukan Bintang? Ini Faktanya
----
Kuis! |
Berapa diameter bintang Betelgeuse? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR