Bobo.id - Kolonialisme pernah terjadi di Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama.
Kondisi itu pun memberikan dampak yang besar pada bangsa Indonesia pada berbagai bidang.
Pada materi IPS kali ini, teman-teman akan belajar tentang dampak dari kolonialisme di Indonesia pada bidang ekonomi.
Kolonialisme sebenarnya adalah istilah yang berasal dari kata colonus yang bererti menguasi.
Karena itu, kolonialisme merupakan suatu upaya yang dilakukan suatu negara untuk menguasai wilayah tertentu di luar negaranya.
Kolonialisme pun dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kekuasaan dominan di berbagai bidang kehidupan.
Negara yang mencoba berkuasa pun akan mengerahkan kekuatan untuk bisa mengatur dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Biasanya ini terjadi karena negara yang melakukan kolonialisme tidak memiliki sumber daya alam atau kekayaan bumi yang dibutuhkan.
Selain itu, negara yang melakukan kolonialisme merupakan negara-negara superior daripada negara lain.
Perlakuan menguasai ini pun bisa terjadi dalam waktu yang sangat lama karena adanya dukungan militer yang kuat.
Indonesia pernah mengalami masa kolonialisme dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya bisa terbebas dan merdeka.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Penjajahan Bangsa Indonesia di Era Modern? Materi IPS
Selama masa kolonialisme, ada banyak dampak yang didapat bangsa Indonesia salah satunya dalam bidang ekonomi.
Dampak pertama adalah munculnya kongsi dagang yang bukan memberi keuntungan namun memonopoli perdagangan.
Kongsi dagang yang dimaksud ini adalah VOC dengan dampak yang diberikan sebagai berikut.
- VOC menguasai komoditi-komoditi ekspor yang sesuai dengan permintaan pasar di Eropa.
- Munculnya sistem ekonomi kapitalis di dalam tatanan agraria Indonesia, khususnya pada masa Politik Pintu Terbuka.
Datangnya bangsa Eropa ke Indonesia juga memberikan dampak dengan munculnya perbankan modern.
Sebelum kedatangan bangsa Eropa, Nusantara terdiri dari banyak kerajaan dengan mata uangnya masing-masing.
Selain itu, ada juga mata uang asing yang bernama picis yaitu mata uang dari Tiongkok yang banyak berdagang di wilayah Nusantara.
Namun, setelah VOC dibentuk pada 1602, kegiatan dagang di Nusantara mengalami banyak perkembangan.
Karena itu, mulai dibutuhkan lembaga keuangan untuk menunjang kegiatan perdagangan.
Lembaga keuangan yang dibentuk adalah bank dengan nama Bank van Courant.
Baca Juga: Jelaskan Peluang dan Tantangan Letak Geografis Indonesia, Materi IPS
Bank itu dibentuk dengan tujuan untuk memberi pinjaman pada masyarakat dengan jaminan, emas, perak, perhiasan, atau barang berharga lainnya.
Lalu, pada tahun 1752, Bank van Courant disempurnakan menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening.
Bank yang sudah disempurnakan itu mulai mengeluarkan uang kertas pertama.
Pada tahun 1828, mulai didirikan De Javasche Bank sebagai pengganti dari De Bank van De Courant en Bank van Leening yang ditutup 10 tahun sebelumnya akibat krisis.
Kolonialisme juga memberikan dampak berupa pembangunan infrastruktur di berbagai tempat.
Pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk mengangkut pasokan bahan makan milik Belanda yang datang ke Indonesia.
Bahkan Belanda juga melakukan pembangunan rel kereta dan jalan raya, yang saat itu dilakukan dengan sistem kerja yang buruk bagi rakyat Indonesia.
Selain itu, dibangun juga beberapa waduk dan saluran irigasi sebagai sumber pengairan untuk berbagai tanaman utama.
Dari berbagai infrastruktur yang dibangun, Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan adalah yang paling panjang hingga 1.000 kilometer.
Pembangunan jalan tersebut memang memberikan akses yang baik namun proses pembangunan membawa penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Nah, itu beberapa dampak yang dialami Indonesia pada bidang ekonomi akibat kolonialisme.
Baca Juga: 6 Budaya yang Ada di Indonesia dan Penjelasannya, Materi IPS
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud kolonialisme? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR