Bobo.id - Bila teman-teman belajar tentang sejarah perdagangan rempah, maka nama tempat Konstantinopel akan disebutkan.
Konstantinopel merupakan sebutan lama untuk kota Istambul di Turki yang dulunya adalah tempat penting dalam dunia perdagangan.
Pada materi IPS kelas XI SMA kali ini, kita akan belajar tentang sejarah dari Konstantinopel.
Konstantinopel merupakan kota penting yang diperebutkan oleh banyak pihak hingga akhirnya jatuh ke tangan Turki.
Tentunya ada banyak dampak yang muncul saat Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.
Kita akan mempelajari beragam dampak yang dialami banyak negara akibat berkuasanya Turki atas Konstantinopel.
Konstantinopel, yang dulu dikenal sebagai Byzantium, telah menjadi ibu kota Kekaisaran Byzantium sejak Konstantinus Agung memilihnya sebagai ibu kota pada tahun 330 M.
Kota ini terletak strategis di antara dua benua, Asia dan Eropa, tepatnya di ujung semenanjung berbentuk segitiga.
Dengan lokasinya itu, Konstantinopel dikelilingi tiga perairan yang membuatnya memiliki akses masuk ke Afrika, Mediterania, dan Laut Hitam.
Kekuatan Byzantium dalam bidang militer dan kebudayaan membuatnya menjadi pusat peradaban yang kaya dan penting selama berabad-abad.
Letak geografis itu membuat Konstantinopel berperan penting dalam perdagangan orang Yunani dan Romawi.
Baca Juga: Jelaskan Peluang dan Tantangan Letak Geografis Indonesia, Materi IPS
Dengan posisi itu, banyak pedagang Eropa menjadikan Konstantinopel tempat untuk transit setelah mendapatkan rempah dari wilayah Asia.
Karena itu, keberadaan Konstantinopel menjadi penting bagi bangsa Eropa mendapatkan rempah.
Letak yang strategis itu membuat Konstantinopel diperebutkan banyak negara, hingga terjadi banyak peperangan
Hingga akhirnya Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Ottoman pada 29 Mei 1453 yang memberikan dampak yang besar pada perdagangan khususnya bangsa Eropa.
Penaklukan Konstantinopel memberi kekuatan besar kepada Turki Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah dalam wilayah Eropa, hingga bisa memperluas wilayah kekuasaan dan memberikan akses langsung ke rute perdagangan yang kaya.
Di sisi lain, kondisi itu justru mengguncang Eropa karena kota ini dianggap sebagai benteng terakhir melawan ekspansi Muslim ke Eropa.
Hal ini mendorong negara-negara Eropa untuk memperkuat pertahanan mereka dalam berbagai bidang.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki membuat banyak penduduk memilih pergi yang mengubah demografi kota secara signifikan.
Kesultanan Utsmaniyah mengambil alih warisan budaya Byzantium, termasuk seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan.
Hingga akhirnya menciptakan perpaduan budaya yang unik yang masih terlihat dalam arsitektur dan seni di Turki modern.
Konstantinopel mengontrol rute perdagangan penting antara Eropa dan Asia.
Baca Juga: 6 Budaya yang Ada di Indonesia dan Penjelasannya, Materi IPS
Dengan jatuhnya kota ke tangan Turki, maka Kesultanan Utsmaniyah mengendalikan akses langsung ke jalur perdagangan yang kaya seperti Jalur Sutra.
Bahkan Kesultanan Utsmaniyah juga membuat peraturan yang menyulitkan lalu lintas pelayaran bangsa Eropa terlebih untuk mendapatkan rempah.
Kondisi itu tentu memberikan dampak ekonomi bagi bangsa Eropa yang kemudian terpaksa mencari jalur perdagangan baru.
Itu juga membuat terjadinya banyak penjelajahan baru untuk menemukan sumber rempah dan jalur baru dalam berdagang.
Dari penjelasan ini, jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottonom memberikan dampak yang besar khususnya pada bangsa Eropa dalam mencari rempah-rempah.
(Foto: Creative Commons/Fremantleboy)
----
Kuis! |
Kenapa Konstantinopel penting? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR