Bobo.id - Selain bulan purnama, salah satu keindahan langit yang paling ditunggu adalah hujan meteor, teman-teman.
Ketika fenomena hujan meteor sedang berlangsung, banyak orang yang menyebutnya dengan bintang jatuh, lo.
Sebab, hujan meteor menghadirkan pemandangan garis cahaya berkilauan di langit malam. Yap, persis bintang jatuh!
Sebagai informasi, hujan meteor merupakan sisa meteor yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Saat masuk atmosfer Bumi, meteor itu akan bergesekan dengan partikel udara sehingga menciptakan panas.
Hal ini akan membuat meteor makin terkikis sehingga menghasilkan garis cahaya terang di langit malam. Hihi.
Biasanya, hujan meteor akan berlangsung selama beberapa hari. Namun, ia hanya terlihat jelas di fase puncaknya.
Kalau ingin melihat hujan meteor di langit malam, teman-teman bisa menyaksikan langsung minggu depan.
Fenomena Hujan Meteor Ganda
Minggu depan, kita tak hanya melihat keindahan kelap-kelip bintang. Yap, kita juga akan melihat hujan meteor.
Bahkan, langit malam akan lebih spesial dan indah karena akan ada dua fenomena hujan meteor, teman-teman.
Baca Juga: Bisakah Hujan Meteor Terjadi di Planet Lain Selain Bumi? Ini Faktanya
Bersumber dari Live Science, Alpha Capricornids dan Southern Delta Aquariids akan capai puncaknya minggu depan.
Seorang astronom Arizona, Nicholas Moskovitz menyebut bahwa peristiwa ini adalah kebetulan yang menakjubkan.
Hujan meteor terjadi saat orbit Bumi memotong jalur komet. Puing yang ditinggalkan komet terbakar saat masuk atmosfer Bumi.
Selama hujan meteor ganda bulan ini, Bumi akan melintasi orbit komet 96P/Machholz dan komet 169P/NEAT.
Komet 96P/Machholz menyebabkan Southern Delta Aquariids yang akan mencapai puncaknya pada 29-30 Juli.
Sementara itu, komet 169P/NEAT akan melahirkan Alpha Capricornids yang akan capai puncaknya pada 30-31 Juli.
Fenomena yang Sering Terjadi
Bersumber dari Live Science, ada lebih dari 900 fenomena hujan meteor yang dapat terjadi sepanjang tahun, lo.
Ini artinya, rata-rata, sebenarnya akan ada dua hingga tiga fenomena hujan meteor yang terjadi setiap malam.
Namun, kita memang tidak selalu bisa melihatnya karena tidak semua hujan meteor yang terjadi berskala besar.
Yap, tak semua hujan meteor yang terjadi seperti Perseids atau Geminids dengan 100 meteor bersinar per jam.
Baca Juga: Catat, Hujan Meteor Eta Aquarid Akan Mencapai Puncaknya Akhir Pekan Ini
Sebagian besar hujan meteor yang terjadi di ruang angkasa adalah hujan meteor kecil yang tak bisa terlihat jelas.
Perlu diketahui, fenomena hujan meteor ini terjadi secara berkala berkat orbitnya yang dapat diprediksi mengelilingi Matahari.
Sedikit variasi tahunan dalam intensitasnya ditentukan oleh kapan komet melepaskan serpihan dan lama waktunya.
Tips Menyaksikan Hujan Meteor
Bersumber dari Earth.com, pada puncak hujan meteor Soutrhern Delta Aquariid, akan hasilkan 25 bintang jatuh tiap jam.
Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, kita bisa melihat ke arah wilayah tenggara, tempat konstelasi Aquarius berada.
Sementara itu, puncak hujan meteor Alpha Capricornids akan menambahkan lima bintang jatuh setiap jamnya.
Untuk mendapat pemandangan terbaik, kita bisa mencari lokasi yang jauh dari lampu menyilaukan perkotaan, ya.
Teman-teman bisa melihat hujan meteor dari daerah pedesaan atau taman dengan langit yang sangat gelap.
Biarkan mata menyesuaikan diri dengan kegelapan selama 30 menit. Setelah itu, posisikan tubuh melihat ke langit.
Nah, itulah informasi tentang hujan meteor ganda yang akan menerangi langit minggu depan. Jangan sampai ketinggalan!
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Menikmati Puncak Hujan Meteor Geminid 14 Desember?
----
Kuis! |
Mengapa hujan meteor sering disebut bintang jatuh? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR