Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 5 SD, kita akan membaca teks 'Gotong Royong Modal Dasar Pembangunan'.
Dalam teks itu, kita diajak untuk belajar pentingnya gotong royong demi terciptanya masyarakat yang harmonis.
Sebagai informasi, menurut KBBI, gotong royong memiliki arti bekerja bersama-sama atau tolong menolong, lo.
Gotong royong juga bisa berarti kerja bersama, memeras keringat bersama, dan perjuangan saling bantu.
Kegiatan ini dilakukan demi tercapai tujuan bersama. Biasanya, gotong royong tidak peduli perbedaan individu.
Gotong royong juga menjadi modal dasar terciptanya suasana masyarakat yang harmonis hingga terjalin solidaritas.
Semua program pembangunan nasional bisa dilakukan dengan baik karena adanya gotong royong di masyarakat.
Gotong royong merupakan modal dasar bagi terciptanya suasana kemasyarakatan yang harmonis. Mengapa demikian? Karena dengan bergotong royong, masyarakat akan sering melakukan silaturahmi dan kerja sama, sehingga terjalinlah solidaritas. Seiring dengan munculnya rasa solidaritas inilah, akan muncul juga rasa empati dan simpati di antara masyarakat yang akan mempererat dan memperkuat hubungan masyarakat.
Tidak ada perbedaan dalam prinsip gotong royong. Gotong royong adalah kerja bersama, memeras keringat secara bersama, dan perjuangan saling bantu membantu secara bersama. Gotong royong dilakukan demi mencapai tujuan bersama. Tidak mempedulikan agama, suku, ataupun golongan.
Prinsip-prinsip gotong royong sangat bermanfaat bagi pelaksanaan pembangunan nasional. Karena semua masyarakat merasa saling memiliki. Masyarakat juga merasa mempunyai tujuan yang sama, yakni terwujudnya kehidupan yang sejahtera. Dengan bergotong royong, segala program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh ketidakharmonisan masyarakat.
(Sumber: Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 1)
Baca Juga: Ide Pokok dan Kalimat Pengembang 'Gerak Ikan dalam Air', Materi Kelas 5 SD
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR