Bobo.id - Ketika sedang sakit, maka dokter akan menganjurkan untuk minum obat. Tujuannya agar cepat sembuh.
Terkadang, obat yang harus diminum tidak hanya satu. Bisa lebih dari dua obat dalam sekali minum, nih. Hihi.
Tak hanya itu, dalam sehari, umumnya, kita harus minum obat setidaknya tiga kali dalam sehari, teman-teman.
Untuk melarutkan obat, kita dianjurkan untuk minum air putih. Karena bosan, tak jarang air putih diganti air teh.
Yap, beberapa orang mengganti air putih dengan teh manis hangat untuk menyamarkan sensasi pahit dari obat.
Padahal, kita sebenarnya tidak dianjurkan untuk minum obat dengan teh, lo. Mengapa begitu? Kita cari tahu, yuk!
Kandungan dalam Teh
Teh, baik itu teh hitam, teh hijau, atau teh herbal mengandung senyawa kimia yang bisa berinteraksi dengan obat.
Beberapa kandungan utama dalam teh itu meliputi kandungan kafein, kandungan tanin, dan kandungan flavonoid.
Sebagai informasi, kafein adalah stimulan yang ada dalam teh dan dapat memengaruhi cara tubuh memproses obat.
Kafein bisa tingkatkan laju metabolisme obat tertentu. Jika sudah begitu, maka risiko efek samping makin tinggi.
Baca Juga: Tidak Perlu Obat, Begini Tips Mudah Mengatasi Sembelit secara Alami
Selanjutnya, ada tanin. Tanin merupakan senyawa polifenol yang dapat mengikat protein dan juga logam berat.
Tanin bisa berinteraksi dengan zat besi dalam obat sehingga obat tidak bisa bekerja dengan baik di tubuh.
Terakhir, ada flavonoid. Sebenarnya, flavonoid adalah senyawa antioksidan yang punya banyak manfaat kesehatan.
Namun, ketika flavonoid berinteraksi dengan zat dalam obat, maka ia bisa memengaruhi kadar obat dalam darah.
Interaksi Teh dengan Obat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam teh bisa mengurangi kerja obat-obatan tertentu di tubuh.
Misalnya, kandungan tanin dalam teh bisa mengikat obat tertentu sehingga membuatnya sulit diserap oleh tubuh.
Bersumber dari Hello Sehat, ini bisa mengurangi kerja obat antibiotik, antihistamin, dan obat-obat antidepresan.
Selain itu, berbagai kandungan dalam teh juga bisa meningkatkan risiko efek samping dari obat-obat tertentu.
Misalnya, kafein dalam teh bisa memperkuat efek stimulan dari obat tertentu, seperti obat khusus untuk asma.
Jika obat asma dikonsumsi dengan teh, maka bisa memicu peningkatan detak jantung, kecemasan, dan insomnia.
Baca Juga: Kenapa Obat Lebih Sering Terasa Pahit? Ini Alasannya dan Aturan Minum Obat
Efek samping kafein ini juga semakin menghambat kerja obat untuk menyasar sumber penyakit di dalam tubuh.
Kandungan flavonoid dalam teh bisa memengaruhi enzim hati yang bertanggung jawab untuk metabolisme obat.
Ini bisa membuat kadar obat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari yang diharapkan ada dalam darah kita.
Tips Konsumsi Teh Setelah Minum Obat
Meski tak boleh diminum bersamaan dengan obat, teh tetap bisa diminum setelah minum obat dengan ketentuan berikut:
- Tunggu setidaknya 1-2 jam setelah minum obat.
- Pilih teh herbal, seperti chamomile atau peppermint.
- Hindari teh dengan dosis flavonoid yang tinggi, seperti teh hijau.
- Perhatikan efek samping setelah minum teh.
- Konsultasi dengan dokter atau apoteker.
Nah, itulah penjelasan tentang boleh atau tidaknya kita minum obat dengan teh. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: Benarkah Kita Tidak Boleh Minum Susu Setelah Minum Obat? Ini Faktanya
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan kafein? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR