Selain bisa merekat dengan baik di bawah daun, telur kupu-kupu juga cukup kuat untuk bertahan di cuaca panas ataupun dingin, lo.
Telur-telur yang ada di bawah daun akan tumbuh hingga siap menetas menjadi ulat.
Ulat atau larva ini akan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda setiap jenisnya. Bentuk dan ukuran ini akan sesuai dengan induk atau jenisnya.
Ulat dari telur kupu-kupu akan memiliki cara bertahan hidup dengan adanya racun di dalam tubuhnya.
Racun itu akan bekerja dengan membuat gatal serta alergi pada kulit hewan atau manusia yang mengganggunya.
Bahkan racun tersebut juga bisa jadi mematikan untuk beberapa jenis serangga, termasuk serangga yang memiliki ukuran 10 kali lebih besar dari tubuh ulat.
Setelah menjadi ulat, hewan ini akan mulai makan semua jenis daun hijau segar untuk mengumpulkan energi.
Daun menjadi sumber nutrisi yang baik untuk ulat dan membentuk energi untuk melakukan proses selanjutnya, yaitu menjadi kepompong.
Ulat pun bisa dengan cepat menghabisi daun di pohon yang ditinggalinya dan sering kali jadi hama bagi manusia.
Setelah memiliki cukup banyak energi, ulat akan berubah menjadi kepompong atau pupa yang disebut juga sebagai metamorfosis.
Kepompong atau pupa ini biasa memiliki ukuran lima cm atau lebih sesuai dengan jenis kupu-kupu
Baca Juga: Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka, Mengenal Siklus Hidup Lalat
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR