Bobo.id - Di pesta Paralimpiade Paris 2024 ini, olahraga yang paling jadi sorotan adalah para-atletik. Wah, apa itu?
Sebagai informasi, secara umum, para-atletik adalah olahraga atletik yang dilakukan oleh penyandang disabilitas.
Para-atletik termasuk dalam olahraga terbesar di Paralimpiade dalam jumlah atlet dan negara yang berpartisipasi, lo.
Olahraga ini adalah salah satu dari 8 olahraga yang masuk dalam Paralympic Games pertama pada 1960.
Sejak saat itu, para-atletik menjadi program olahraga resmi dan secara konsisten menarik penonton yang besar.
Diketahui, kini, olaharaga para-atletik dipraktikkan secara internasional oleh atlet di lebih dari 130 negara. Wow!
Sejarah Para-Atletik
Kompetisi para-atletik pertama diadakan pada tahun 1952. Ini jauh dari kompetisi dan sejarah atletik pertama ditemukan.
Saat itu, beberapa atlet dengan cedera tulang belakang ikut andil dalam kompetisi lempar lembing, teman-teman.
Pada kompetisi Paralimpiade Roma 1960, Para-atletik menampilkan 31 atlet dari 10 negara dengan 25 perlombaan.
Nomor yang diperlombakan termasuk tolak peluru, lempar lembing, lempar lembing presisi, dan lempar tongkat.
Baca Juga: Mirip Olimpiade, Bagaimana Sejarah Paralimpiade Bisa Terbentuk?
Ada juga perebutan medali di pentathlon putra yang terdiri dari panahan, renang, lempar lembing, dan tolak peluru.
Empat tahun kemudian, di Paralimpiade Tokyo 1964, program para-atletik diperluas jadi 42 perlombaan.
Balap kursi roda memulai debutnya di paralimpiade dengan lari cepat dan estafet yang menarik minat penonton.
Menyusul pengenalan balap kursi roda, jarak balapan diperpanjang, mulai 100 meter hingga 1.500 meter.
Kebutuhan dalam Para-Atletik
Perlombaan para-atletik juga membutuhkan peralatan olahraga khusus, seperti cakram, tolak peluru, dan lembing.
Selain itu, para atlet juga bisa menggunakan alat bantu, seperti yang disebutkan di World Para Athletics Rules.
Misalnya, ada olahraga atletik yang diikuti oleh pengguna kursi roda. Artinya, kursi roda itu yang jadi alat bantu.
Bersumber dari Kompas.com, kursi roda yang digunakan untuk balapan sangat ringan dan juga aerodinamis, lo.
Selain kursi roda, penggunaan prosthesis kaki dan tali juga kerap digunakan dalam olahraga para-atletik ini.
Prosthesis kaki digunakan untuk orang yang tak punya kaki dan tali digunakan untuk orang yang tak bisa melihat.
Baca Juga: Mengenal Bola Basket Kursi Roda, Cabor yang Dikompetisikan di Paralimpiade
Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade 2024
Sebagai warga Indonesia, kita patut berbangga, sebab ada atlet paralimpiade kita yang sudah berhasil meraih medali.
Yap, Kak Saptoyogo Purnomo jadi penyumbang medali pertama Indonesia di Paralimpiade 2024. Ia dapat medali perak.
Selain meraih medali perak, Kak Saptoyogo juga berhasil memecahkan rekor Asia pada nomor 100 meter T37.
Hal ini karena Kak Saptoyogo berhasil mencatat waktu 11,26 detik. Lebih cepat dari rekor sebelumnya, 11,28 detik.
Kategori T37 menunjuk pada atlet dengan gangguan cerebral palsy atau kondisi gangguan koordinasi gerakan.
Prestasi Kak Saptoyogo membuktikan bahwa dengan semangat yang tak kenal menyerah, segala hal dapat dicapai.
Kak Saptoyogo telah menunjukkan kalau olahraga tidak mengenal batas, termasuk bagi mereka yang disabilitas.
Kini, Kak Saptoyogo masih punya kesempatan memburu medali Paralimpiade 2024 di nomor 200 meter T37.
Sebagai informasi, Indonesia total diwakili oleh 35 atlet yang turun dalam 10 cabang olahraga di Paralimpiade Paris 2024.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk terus mendukung atlet-atlet Indonesia yang berjuang di Paralimpiade 2024 ini, ya!
Baca Juga: Allianz Resmi Jadi Mitra Global Olimpiade dan Paralimpiade Hingga Tahun 2028
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud para-atletik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR