Bobo.id - Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan peribahasa yang ada beragam jenisnya.
Pada materi Bahasa Indonesia kali ini, teman-teman akan belajar tentang peribahasa.
Teman-teman akan dijelaskan pengertian, ciri, hingga contoh beragam peribahasa dengan maknanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peribahasa adalah suatu kelompok kata atau kalimat yang memiliki makna tertentu.
Peribahasa pun dibuat dalam bentuk kalimat ringkas, berisi tentang perbandingan, nasihat, dan tingkah laku manusia.
Penggunaan kalimat ini pun sering diselipkan dalam percakapan untuk menasehati, membandingkan, atau bahkan menyindir.
Selain itu, peribahasa juga bisa diartikan sebagai ungkapan yang dinyatakan secara tidak langsung.
Namun, sebuah peribahasa akan disampaikan secara tersirat agar dapat dipahami pembaca atau pendengarnya.
Berdasarkan kamus linguistik, peribahasa merupakan sebuah kalimat yang sudah mempunyai bentuk, makna, dan fungsi dalam suatu masyarakat luas.
Peribahasa pun terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, berikut beberapa di antaranya.
- Pepatah: Pepatah adalah peribahasa yang mengandung nasehat dari orang tua.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat yang Termasuk Ambigu Leksikal, Materi Bahasa Indonesia
- Perumpamaan: Ini adalah sebuah peribahasa yang berisi kata-kata yang bisa diungkapkan dalam keadaan atau tingkah laku seseorang.
- Tamsil: Suatu peribahasa yang berupa kalimat kiasan yang sering menggunakan kata ibarat dengan tujuan membandingkan suatu perkara dengan sebuah hal.
- Semboyan: Sekumpulan kata, kalimat, atau bisa juga frasa yang dipergunakan sebagai pedoman.
- Pameo: Jenis peribahasa yang di dalamnya mengandung ejekan, sindiran, dan juga peringatan.
Teman-teman juga bisa mengenali sebuah peribahasa melalui beberapa ciri yang akan dijelaskan berikut.
- Memiliki struktur susunan yang tetap dengan arti kata yang sudah pasti dan tidak bisa diubah.
- Biasa digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.
- Kata yang dipakai teratur, enak didengar, dan punya makna.
- Dibuat berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat teliti pada alam atau peristiwa yang terjadi di masyarakat.
- Dibentuk dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga mudah melekat di banyak orang secara turun temurun.
Setelah memahami penjelasan dari pengertian, jenis, hingga ciri, berikut ada beberapa contoh peribahasa yang bisa teman-teman hafalkan.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Pantun dan Penjelasannya pada Materi Bahasa Indonesia
1. Ada gula ada semut. (Di mana ada kesenangan di situ banyak orang datang.)
2 Bagai air di daun talas. (Orang yang tidak punya pendirian.)
3. Bagai ayam kehilangan induk. (Bercerai berai karena kehilangan tumpuan.)
4. Tong kosong nyaring bunyinya. (Orang bodoh biasanya banyak bicara.)
5. Seperti kata dalam tempurung. (Orang yang tidak banyak pengetahuan.)
6. Air beriak tanda tak dalam. (Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmu.)
7. Besar pasak daripada tiang. (Banyak pengeluaran daripada pemasukan.)
8. Bermain air basah, bermain api hangus. (Setiap usaha atau pekerjaan pasti ada risiko atau susahnya.)
9. Bagai duri dalam daging. (Selalu tidak menyenangkan hati dan mengganggu pikiran.)
10. Bagai kacang lupa akan kulitnya. (Orang yang tidak tau diri, lupa asalnya.)
Sekarang teman-teman lebih mengenal tentang peribahasa yang bisa jadi cara memberikan nasehat hingga sindiran.
----
Kuis! |
Kapan peribahasa bisa digunakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR