Selain itu, saat bertambah tua, suara manusia cenderung terdengar kasar, serak, dan sedikit terengah-engah karena kapasitas pernapasan juga berubah.
Kalau teman-teman mendengarkan suara Kakek atau Nenek di rumah, maka terdengar ada serak, sedikit berbisik, seperti suara orang lelah.
Ini karena penuaan juga dapat merusak suara seseorang.
Suara Setelah Pubertas
Perubahan suara juga bisa terjadi pada saat kita beralih dari usia anak-anak menuju usia remaja.
Sebelum masa pubertas, suara anak laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, sama-sama tinggi.
Menurut penelitian, pita suara pada anak-anak mungkin bergetar lebih dari 300 kali per detik. Semakin cepat getaran pita suara, maka semakin tinggi nada suara yang dihasilkan.
Namun selama masa pubertas, hormon mulai memberi efek perubahan suara serta mengubah struktur laring.
Setelah pubertas, panjang pita suara pada laki-laki menjadi 16 mm, sedangkan pada perempuan hanya 10 mm.
Pita suara perempuan juga menjadi lebih tipis setelah pubertas, sehingga semakin tua suaranya semakin tinggi.
Nah, pada saat remaja menuju ke usia dewasa, laring menjadi lebih kaku dan lebih mirip tulang keras daripada tulang rawan.
Baca Juga: Bantu Cepat Tidur hingga Buat Bahagia, Ini 6 Fakta Menarik Membaca
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR