Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu mengamati isu lingkungan akhir-akhir ini?
Masalah lingkungan yang sedang disorot oleh seluruh dunia adalah perubahan iklim dan mikroplastik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan mikroplastik sebagai fragmen atau komponen plastik yang berukuran lima milimeter atau kurang.
Sedangkan menurut National Geographic, mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kecil, yang berasal dari plastik berukuran besar yang sudah terurai.
Dengan ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik mudah tersebar di lingkungan melalui air, udara, dan tanah di sekitar kita.
Hal yang mengkhawatirkan bagi banyak orang yaitu mikroplastik bisa masuk ke dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi karena berukuran sangat mikroskopis.
Benarkah mikroskopis bisa masuk ke dalam tubuh manusia? Yuk, cari tahu!
Mikroplastik dalam Tubuh Manusia
Bersumber dari sciencenews.org, partikel kecil plastik telah ditemukan di berbagai tempat, termasuk dalam tubuh manusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, mikroplastik juga ditemukan di dalam paru-paru dan darah manusia.
Ilmuwan mikroplastik Heather Leslie, lulusan Vrije Universiteit Amsterdam, telah menemukan mikroplastik dalam 17 sampel darah dari 22 sukarelawan dewasa sehat di Belanda.
Baca Juga: Sudah Berkembang Sejak Lahir, Apa Fungsi Neuron pada Otak Manusia?
Dari temuan ini, diketahui partikel kecil plastik berada di sekitar kita, masuk ke dalam tubuh, dan bisa diserap oleh darah.
Penemuan ini kemudian dipublikasikan di Environment International.
Baru-baru ini, peneliti dari Cornell University, Amerika Serikat, menemukan bahwa masyarakat Asia Tenggara menjadi penduduk yang 'mengonsumsi' mikroplastik terbanyak di dunia.
Masyarakat Indonesia bahkan memasukkan sekitar 15 gram mikroplastik per kapita per bulan, secara tidak sadar.
Bagaimana Caranya?
Sudah banyak penelitian dan penemuan mengenai masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Bagaimana caranya, ya?
Ternyata, meskipun termasuk bahan yang tahan lama, plastik bisa terurai menjadi ukuran mikroskopis karena pelapukan.
Pelapukan terhadap plastik dapat terjadi akibat air, angin, sinar matahari, dan suhu, kemudian tersebar di lingkungan.
Di pantai, mikroplastik berbentuk potongan plastik kecil berwarna yang tersebar di pasir.
Sedangkan di lautan, polusi mikroplastik tidak sengaja tertelan oleh hewan laut saat mereka sedang berburu makanannya.
Jika mikroplastik ada di dalam tubuh hewan laut, kemudian hewan laut itu kita konsumsi, maka mikroplastik juga sudah mencemari tubuh kita, lo.
Baca Juga: Vincent van Gogh, Pencipta Lukisan 'The Starry Night' yang Terkenal
Cara Pencegahan
Menurut jurnal Environmental Science & Technology Letters tahun 2024, mikroplastik terdeteksi dalam sampel air keran di 14 negara.
Peneliti Zanjun Li mencari tahu dengan meneliti 159 sampel air keran dari 14 negara, dan ditemukan 129 sampel mengandung mikroplastik.
Tidak hanya meneliti air keran, Zanjun Li juga mencari tahu cara mengatasi dan mengurangi dampaknya.
Ternyata, sekitar 90 persen partikel mikroplastik dapat hilang dengan merebus air tersebut.
Maka, kotoran yang di dalamnya terdapat partikel mikroplastik akan mengendap.
Setelah air mendidih, diamkan air hingga dingin dan endapannya turun ke dasar wadah.
Siapkan filter khusus kopi untuk melakukan penyaringan endapan air yang mengandung plastik. Kemudian, air siap untuk diminum.
----
Kuis! |
Apa itu mikroplastik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR