KNIU disebut berperan penting untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang pendidikan.
“KNIU bekerja dengan intens dengan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan di Indonesia dalam penyampaian capaian Indonesia ke UNESCO dalam berbagai survei dan laporan. KNIU juga berperan dalam kegiatan capacity building dalam bidang literasi,” ungkap Ibu Itje Chodidjah.
Kolaborasi antar pemangku kepentingan seperti guru, kepala sekolah, dan orangtua juga sangat penting dalam meningkatkan literasi dan numerasi.
Kerja sama ini mencakup pengembangan komunitas belajar dan berbagi praktik yang baik, di mana pengalaman dan pengetahuan bisa saling dibagikan.
Pemulihan pembelajaran menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia pasca pandemi.
Manfaat dari kegiatan ini sebagai landasan terciptanya semangat gotong royong yang berkelanjutan antara seluruh kepentingan dengan saling memberdayakan pemulihan pembelajaran.
Tidak hanya itu saja, lewat kegiatan ini akan menjadi wadah untuk saling berbagi praktik baik atas aksi nyata dalam meningkatkan literasi dan numerasi.
Seluruh aksi nyata yang tercipta dapat dimanfaatkan dan direplikasi sebagai program yang berkelanjutan sebagai upaya pemulihan pembelajaran.
Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), telah mengambil langkah strategis dengan membentuk Project Management Office (PMO) PDM 10 Pemulihan Pembelajaran.
PMO ini bertujuan untuk memberikan intervensi khusus kepada satuan pendidikan yang memiliki capaian literasi dan numerasi di bawah kompetensi minimum berdasarkan hasil Asesmen Nasional.
Baca Juga: AIA Healthiest Schools, Bantu Wujudkan Sekolah Sehat untuk Anak-Anak Indonesia
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
KOMENTAR