Bobo.id - Belajar sains sambil menonton film? Memangnya bisa, ya?
Apakah teman-teman tahu? Kita bisa mempelajari sains dengan menonton film, lo. Salah satunya, lewat Science Film Festival 2024.
Festival film ini resmi dibuka pada Selasa, 15 Oktober 2024, tepatnya di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbudristek, Jakarta.
Seperti apa, ya? Yuk, baca keseruannya!
Festival Film ke-15 di Indonesia
Tahun 2024 adalah tahun ke-15 festival ini kembali diadakan oleh Goethe-Institut.
Goethe-Institut merupakan institut kebudayaan Republik Federal Jerman yang ada di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Institut ini berfokus untuk menyebarkan pendidikan, kebudayaan sekaligus kegiatan sosial.
Festival ini adalah perayaan komunikasi sains di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.
Akan diputar 15 film di Indonesia yang berasal dari delapan negara yaitu, Jerman, Australia, Italia, Thailand, Chile, Brazil, Belanda, dan Kolombia.
Film itu akan ditayangkan di 100 daerah yang ada di indonesia kepada siswa-siswi SD sampai SMA, lo, teman-teman.
Ternyata, film ini telah diseleksi dari 132 film dari 36 negara. Film yang terpilih, akan memperebutkan penghargaan dari Science Film Festival 2024.
Baca Juga: Intip Serunya Eksperimen Sains Milk Tunes di Fun Science Class Bersama Anchor Boneeto, yuk!
Reuse dan Recycle
Tema yang diangkat tahun ini adalah “Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular”.
Melihat perubahan iklim yang terjadi saat ini, Goethe-Institut ingin mengajak teman-teman untuk lebih memperhatikan kondisi bumi yang berkelanjutan.
Salah satunya adalah ajakan untuk menggunakan kembali (reuse) barang-barang yang masih layak pakai atau mendaur ulang (recycle) barang itu.
Film-film yang akan diputar berisi tentang sumber daya alam yang berkelanjutan sekaligus cara untuk mendaur ulang sebuah barang.
Peresmian Festival Film Dihadiri Lebih dari 100 Siswa
Menandai dimulainya festival film ini, Goethe-Institut secara resmi melakukan pembukaan yang dihadiri oleh siswa-siswi, lo.
Mereka mengajak hampir 250 siswa-siswi yang ada di Jabodetabek untuk menyaksikan pembukaan festival ini.
Science Film Festival 2024, resmi dibuka oleh Constanze Michel selaku Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru.
Baca Juga: Serunya Menjelajahi Dunia Sains dengan Bereksperimen di BASF Kids’ Lab 2024
Lalu, apa saja, ya, yang dilakukan dalam pembukaan festival film ini?
Menonton Film Bersama
Siswa-siswi yang hadir diajak untuk menonton tiga film saat pembukaan festival.
Film yang ditayangkan berasal dari Jerman dan juga Chile. Salah satu film yang berasal dari Chile dengan judul Raffi cukup menarik, lo, teman-teman!
Menceritakan tentang seorang anak bernama Ema yang belajar mengenai keberlanjutan di rumah pertanian keluarganya.
Ema dikenalkan dengan prinsip 3R yaitu, reuse, reduce, dan recycle. Bagaimana kita dapat menggunakan kembali barang yang masih layak untuk mengurangi limbah.
Eksperimen Sains yang Menyenangkan
Tidak hanya menonton film, para pembicara di pembukaan festival ini dan siswa-siswi berkesempatan untuk mencoba eksperimen sains.
Eksperimen itu bernama “Sentripetal dalam Gelas”.
Mereka diajak untuk memindahkan bola pingpong dari atas meja ke atas mulut botol tetapi tidak boleh menyentuh dan juga terjatuh.
Baca Juga: Eksperimen Sederhana: Buat Lilin Mati Sendiri dan Menghisap Air
Apa, ya, maksudnya?
Ternyata, eksperimen ini ingin menunjukkan bagaimana sebuah benda dapat berputar karena gaya yang disebut sentripetal.
Gaya ini adalah alasan mengapa benda dapat berputar teman-teman. Salah satunya adalah pada putaran Bumi yang bisa menciptakan musim, iklim, dan cuaca.
Mengubah Kebiasaan untuk Menjaga Bumi
Pada pembukaan ini, para pembicara dari Universitas yang ada di Indonesia, menjelaskan kebiasaan apa yang mereka bangun untuk bumi berkelanjutan.
Salah satunya adalah Bapak Ifan Iskandar yang merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Ia menyampaikan gerakan pengurangan sampah plastik di UNJ.
Di UNJ, para kakak mahasiswa diajak untuk membawa tempat makan dan botol minum masing-masing agar tidak terlalu banyak menggunakan plastik.
Tidak hanya itu, mereka juga membangun jembatan sekaligus memperbaiki fasilitas kampus. Diharapkan para mahasiswa menjadi lebih sering berjalan kaki dan mengurangi penggunaan lift.
O iya, para pembicara yang lain juga ikut menceritakan usaha mereka di universitas masing-masing untuk menjaga Bumi. Bagaimana dengan teman-teman?
---
Tonton video ini juga, yuk!
---
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Bobo.id |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR