Sehingga tokoh "aku" dalam cerita dengan sudut pandang ini akan berfungsi sebagai penjelas mengenai cerita pada pembaca.
Sudut pandang ini biasa hanya digunakan sebagai selingan dalam sebuah cerita.
Sehingga sudut pandang ini menggunakan gaya "kau" sebagai variasi cara memandang tokoh aku dan dia.
Sudut pandang ini tidak terlalu umum digunakan dalam cerita fiksi, kecuali saat narator mencoba berbicara dengan membaca secara pribadi.
Jenis sudut pandang ini justru lebih sering digunakan dalam puisi, pidato, atau penulisan instruksional.
Jenis sudut pandang lain adalah sudut pandang orang ketiga dalam menulis cerita.
Pada sudut pandang ini penulis akan menggunakan pandangan orang ketiga dalam menulis cerita.
Sehingga teknik ini akan menggunakan kata ganti "dia", "ia", atau nama tokoh dalam bentuk jamak "mereka".
Jenis sudut pandang orang ketiga ini pun terbagi dalam tiga jenis berbeda, pertama adalah terbatas.
Baca Juga: Apa Itu Majas Pleonasme? Ini Pengertian dan Contohnya, Materi Bahasa Indonesia
Sudut pandang orang ketiga terbatas merupakan sosok pencerita yang terbatas dan tidak bisa membaca pikiran pada karakter lain.
Ada juga sudut pandang orang ketiga maha tahu yang bisa melihat semua, sama seperti dewa mengetahui semua jalan cerita.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR