Bobo.id - Siap-siap, malam ini akan ada puncak hujan meteor di langit!
Setelah kemarin tanggal 7-8 Oktober terjadi hujan meteor Draconid, selanjutnya kita bisa menyaksikan fenomena hujan meteor Orionid.
Bersumber dari space.com, hujan meteor Orionid akan terjadi pada tanggal 21-22 Oktober 2024.
Pada waktu berlangsungnya, meteor Orionid diperkirakan akan muncul di mana saja di langit, namun lebih jelas ketika berada di konstelasi Orion.
Kita bisa mengamati sekitar 20 meteor per jam dari hujan meteor Orionid.
Lalu, pukul berapa terjadinya fenomena puncak hujan meteor tersebut? Bisa terlihat di mana saja?
Yuk, cari tahu bersama!
Hujan Meteor Orionid
Meteor Orionid adalah salah satu hujan meteor tahunan yang terjadi ketika Bumi melewati lintasan komet Halley.
Meteor Orionid berasal dari debu dan partikel kecil yang dilepaskan oleh komet Halley yang dapat terlihat dari Bumi secara teratur setiap 76 tahun.
Biasanya, hujan meteor Orionid berlangsung dari 16 hingga 26 Oktober.
Baca Juga: Hujan Meteor Orionid Mencapai Puncaknya pada 21 Oktober, Bisakah Dilihat?
Namun, beberapa meteor dapat juga bergerak cepat dan muncul lebih awal pada bulan Oktober, dengan meteor terakhir tertinggal pada awal November.
Khusus untuk tahun ini, hujan meteor Orionid terjadi pada tanggal 21-22 Oktober 2024.
Puncaknya terjadi pada tanggal 21 Oktober dini hari dan tampak dalam kondisi terbaik sekitar pukul 5 pagi.
Setelah mengalami puncak, aktivitas meteor Orionid akan mulai menurun pada tanggal 25 Oktober.
Komet Halley
Teman-teman tentu sudah tahu kalau meteor Orionid berasal dari debu dan partikel kecil yang dilepaskan oleh komet Halley.
Tapi, tahukah kamu tentang keunikan komet Halley?
Secara resmi, Komet Halley dikenal dengan nama 1P/Halley, yang diambil dari nama astronom yang meneliti komet ini, Edmond Halley.
Awalnya, komet ini ditemukan pada tahun 1531, kemudian kembali lagi mendekati Bumi pada tahun 1607 dan 1682.
Menurut Badan Antariksa Eropa, pengamatan pertama Komet Halley terjadi pada tahun 239 SM. Namun, kemunculan Komet Halley yang paling populer terjadi pada tahun 1066.
Seperti kebanyakan komet, Komet Halley memiliki koma dan ekor. Koma adalah atmosfer gas dan debu yang mengelilingi inti komet saat komet mendekati Matahari.
Baca Juga: Apakah Bintang Bisa Menghancurkan Planet di Sekelilingnya? Ini Faktanya
Ekor adalah struktur panjang yang terbentuk ketika gas dan debu koma ditarik oleh radiasi matahari.
Inti Komet Halley adalah inti yang tergolong berukuran kecil dan padat terbuat dari batuan, es, dan debu, berdiameter sekitar 15 kilometer.
Ketika Komet Halley melewati tata surya, panas matahari memicu penguapan es dan pelepasan gas dari inti komet.
Proses ini menghasilkan partikel-partikel kecil yang tersebar di sepanjang jalur orbit komet.
Kemudian, ketika Bumi melintasi orbit Komet Halley setiap tahun pada sekitar pertengahan Oktober, planet kita berinteraksi dengan partikel-partikel ini.
Saat partikel-partikel debu dan komet yang tersebar bertabrakan dengan atmosfer Bumi, mereka mengalami pemanasan akibat gesekan dengan udara.
Hal ini menyebabkan partikel-partikel tersebut terbakar dan menghasilkan kilatan cahaya yang kita sebut meteor.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa itu meteor Orionid? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR