Bobo.id - Teman-teman, masih ingat apa fungsi pohon?
Pohon punya peran besar dalam menunjang kehidupan di Bumi, karena dapat menyerap karbon dioksida di atmosfer, serta menghasilkan oksigen untuk Bumi.
Namun, bagaimana jika pohon tidak bisa lagi berperan bagi Bumi?
Banyak orang dari berbagai negara sedang ramai membahas artikel yang dipublikasi The Guardian.
Artikel itu berjudul 'Trees and land absorbed almost no CO2 last year. Is nature's carbon sink failing?'atau dalam bahasa Indonesia "Pepohonan dan lahan hampir tidak menyerap CO2 pada tahun lalu. Apakah penyerap karbon di alam telah gagal?"
Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa akibat Bumi semakin panas, proses penting yang dilakukan oleh pohon dalam menyerap karbon dioksida mulai terganggu.
Pada tahun 2023, tercatat sebagai tahun terpanas yang pernah terjadi di Bumi.
Para peneliti mencari tahu sebabnya, lalu ditemukan bahwa hutan, tanaman, dan tanah hampir tidak menyerap karbon dioksida dari alam.
Kenapa ini bisa terjadi? Yuk, simak penjelasan sederhana dari artikel ini!
Pemanasan Global
Fenomena pemanasan global memberikan pengaruh besar bagi alam yang kita tinggali.
Baca Juga: Di Manakah Batas Pertemuan Air dari Samudra Atlantik dan Pasifik?
Misalnya, di lautan, Gletser Greenland dan lapisan es Arktik mencair lebih cepat dari perkiraan, sehingga arus laut memperlambat laju penyerapan karbon oleh lautan.
Menurut Johan Rockström, direktur Postdam Institute for Climate Impact Research, ekosistem darat kehilangan kapasitas penyimpanan dan serapan karbonnya, laut juga mulai tidak stabil.
Namun, kondisi yang menyedihkan ini dianggap bersifat sementara.
Jika tidak ada kekeringan dan kebakaran hutan, lahan akan kembali menyerap karbon dan alam berperan dengan baik.
Tahun 2023 jadi tahun terpanas, karena emisi karbon dioksida mencapai rekor tertinggi yaitu 37,4 miliar ton karbon.
Faktanya, semakin banyak emisi yang dihasilkan manusia, maka jumlah karbon yang diserap alam juga ikut meningkat.
Namun, akibat suhu lingkungan memanas, ternyata beragam tanaman tidak bisa menyerap terlalu banyak karbon.
Bahkan hanya ada satu hujan tropis besar yang masih bisa menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskan ke atmosfer, yaitu Lembah Kongo.
Tanah sebagai penyimpan karbon terbesar kedua setelah lautan juga ikut terganggu.
Menurut banyak ilmuwan, satu-satunya cara untuk menghadapi kondisi ini yaitu dunia harus melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Hal yang Bisa Kita Lakukan
Baca Juga: Ada Gunung Es Besar yang Mengapung dan Berputar di Lautan, Apa Namanya?
Manusia sebagai satu-satunya makhluk hidup yang memiliki akal dan pemikiran, wajib melakukan suatu hal untuk mengurangi dampak emisi karbon.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan manusia untuk kurangi dampak buruk emisi karbon.
1. Mulai menghemat penggunaan listrik.
2. Menggunakan energi listrik dengan bijak.
3. Mengurangi sampah.
4. Mulai menggunakan energi alternatif.
5. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
6. Mulai gunakan transportasi umum.
7. Pilih makanan yang sedang musim, kurangi daging dan produk hewani.
8. Melakukan penanaman pohon.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Kapan tahun terpanas yang pernah terjadi di Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | National Geographic,The Guardian |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR