Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca analogi tentang kecepatan cahaya?
Terkadang, analogi terhadap kecepatan cahaya sering diucapkan di film animasi kartun, seperti "Benda apa itu? Lajunya seperti kecepatan cahaya!"
Ini merupakan analogi tentang gerakan sesuatu yang sangat cepat.
Memangnya, seberapa cepat cahaya dapat bergerak, Bo? Nah, kali ini kita akan belajar mengenai kecepatan cahaya.
Yuk, simak!
Kecepatan Cahaya
Bersumber dari Livescience, cahaya dapat merambat melalui ruang hampa udara dengan kecepatan 299.792.458 meter per detik.
Artinya, setiap detik cahaya merambat, jarak yang ditempuh mencapai 299.792.458 meter.
Menurut teori relativitas Albert Einstein, tidak ada sesuatu pun di alam semesta yang dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya.
Teori ini berarti ketika suatu materi mendekati kecepatan cahaya, massa materi itu menjadi tidak terhingga.
Intinya, kecepatan cahaya berfungsi sebagai batas kecepatan seluruh alam semesta.
Baca Juga: Mengenal Galaksi M140, Galaksi Unik yang Bentuknya Mirip Topi Sombrero
Menurut National Institute of Standards and Technology Amerika Serikat, kecepatan cahaya sangat tidak dapat diubah.
Oleh karena itu, kecepatan ini digunakan untuk menentukan ukuran standar internasional seperti meter, kilometer, mil, dan sebagainya.
Nah, ini juga berhubungan dengan standar ukuran satu tahun cahaya, yang biasanya digunakan untuk mengukur jarak antarplanet atau benda langit di angkasa.
Satu tahun cahaya adalah jarak yang dapat ditempuh cahaya dalam satu tahun, yaitu sekitar 10 triliun kilometer.
Jarak Matahari dan Bumi
Setelah mengetahui seberapa besar kecepatan cahaya, maka kita akan belajar mengenal jarak matahari dan bumi.
Jarak rata-rata bumi ke matahari yaitu 149.000.000 kilometer, yang diangap sebagai standar satuan astronomis (SA).
Jadi, jarak bumi-matahari sebesar 1 SA.
Bagian terpanas Matahari adalah intinya yang memiliki suhu 15 juta derajat Celcius. Sedangkan jarak Matahari 150 juta kilometer dari Bumi.
Dengan jarak dan suhu tersebut, maka diketahui bahwa cahaya Matahari bergerak melalui ruang angkasa sekitar 99.792 kilometer per detik.
Maka, cahaya matahari membutuhkan sekitar 8 menit untuk sampai ke permukaan Bumi.
Baca Juga: Ada Banyak Sampah di Antariksa, Bagaimana Satelit Baru Bisa Menghindarinya?
Adapun waktu tersebut lebih cepat daripada waktu sampainya sinar bintang yang paling dekat dengan Bumi.
Mengingat jarak antara bumi dan matahari sangat jauh, maka 8 menit untuk terjadi radiasi bukanlah waktu yang lama.
Untungnya, adanya atmosfer membuat sinar matahari yang sebenarnya sangat panas bisa diterima dengan suhu yang aman untuk kehidupan.
Pada lapisan atmosfer, terjadi penyerapan panas sehingga Bumi bisa memiliki suhu permukaan yang tepat untuk kehidupan.
Rata-rata suhu permukaan Bumi mencapai 57 derajat Fahrenheit. Bila tidak ada atmosfer, suhu permukaan Bumi bisa mencapai 0 derajat Fahrenheit.
Itulah fakta mengenai kecepatan cahaya dan penerapannya, teman-teman.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa teori Albert Einstein yang berhubungan dengan kecepatan cahaya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR