Karya: Aluna Sastra M. R. (Kelas 3A Nassa School)
---
Suara musik dan kerlap-kerlip lampu memeriahkan suasana malam Festival Kota. Klara dan Hani mengunjungi festival dengan hati gembira.
Banyak wahana seru yang telah mereka mainkan, seperti bianglala, permainan lempar bola, pancing ikan, dan tembak bebek. Mereka sangat senang berada di sana. Terlebih lagi, tersedia berbagai macam makanan dan camilan.
“Wow, banyak sekali wahana dan makanan di sini!” kata Klara.
“Wahana apa, ya, yang belum kita coba?" tanya Hani.
Klara berkata, “Lihat itu! Sepertinya kita belum ke situ!"
Mereka melihat sebuah bangunan mirip piramida dan di atasnya terdapat tulisan "Rumah Misteri". Mereka mendekati wahana tersebut. Hani penasaran dan ingin mencoba wahana itu, tetapi Klara sedikit takut dan ragu untuk masuk.
“Ayolah, Klara! Kan, ada aku. Lagi pula, ini, kan, hanya permainan. Kita gak akan kenapa-kenapa," bujuk Hani.
Klara pun akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke sana. Ketika masuk, mereka melihat cermin-cermin besar yang berdiri berhadapan membentuk lorong yang panjang. Daun-daun kering bertebaran di mana-mana.
"Hani ... aku takut," ujar Klara sambil memegang tangan Hani.
Baca Juga: Cerpen Anak: Pindah ke Rumah Tua #MendongenguntukCerdas
Mereka berjalan melewati lorong kaca tersebut. Mereka terus berjalan hingga menemui asap-asap yang membuat mereka kedinginan.
“Mengapa di sini menjadi dingin sekali?” tanya Hani sambil kedinginan.
“Iya juga!" sahut Klara.
"Mengapa ada asap-asap?" tanya Klara.
Mereka melihat sebuah pintu di ujung lorong yang bercahaya. Mereka bergegas berlari menuju pintu itu dan membukanya. Lalu, mereka masuk. Ketika pintu dibuka, ada cahaya putih yang menyilaukan. Mereka pun menutup mata.
Klara dan Hani membuka mata perlahan. Tiba-tiba mereka melihat robot-robot berjalan bersama hewan-hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Klara dan Hani juga melihat mobil tanpa pengemudi. Mobil berjalan di udara. Mereka juga melihat bangunan-bangunan yang modern.
"Hani, sepertinya kita ada di masa depan,” kata klara.
"I …. iya sepertinya kita t … tersesat,” jawab Hani panik.
Mereka berjalan melintasi kota asing tersebut dan mencari Festival Kota yang mereka datangi. Namun, mereka tidak berhasil menemukannya.
Mereka terus berjalan dan mencari, sampai akhirnya mereka menemukan bangunan yang bertuliskan "Perpustakaan Waktu". Mereka masuk ke dalamnya.
Baca Juga: Cerpen Anak: Kamar Nomor 18 #MendongenguntukCerdas
“Mungkin kita bisa temukan jawabannya di sini,” kata Hani.
Di dalam, mereka bertemu dengan penjaga perpustakaan. Wajahnya ramah. Ia menyapa Hani dan Klara dengan penuh kehangatan, "Hai, Nak. Kalian pasti tersesat.”
Hani dan Klara mengangguk.
“Kalian pasti keluar dari pintu yang bercahaya," kata penjaga perpustakaan.
Mereka berdua kembali mengangguk. “Apakah Bapak bisa membantu kami untuk menemukan jalan pulang?” tanya Klara.
"Kalian ikuti saja lorong ini sampai bertemu pintu yang bercahaya,” kata petugas perpustakaan sambil menunjuk ke arah lorong dalam perpustakaan.
Klara dan Hani mengikuti petunjuk petugas perpustakaan. Semakin jauh berjalan, mereka menemukan lagi asap yang membuat mereka kedinginan.
Lalu, akhirnya mereka melihat kembali pintu yang bercahaya. Mereka pun berlari menuju pintu tersebut. Ketika pintu dibuka, cahaya putih kembali menyilaukan mata. Klara dan Hani membuka mata perlahan.
Saat membuka mata, mereka melihat bianglala, permainan lempar bola, dan wahana lainnya. Ada pula aneka makanan dan camilan yang dijual, berada tepat di depan mereka.
"Kita telah kembali,” ujar Klara. Mereka berpelukan dan memutuskan untuk pulang.
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
KOMENTAR