Di kepalanya tiba-tiba muncul topi pesta yang ujungnya lancip dan ada bel-bel kecil. Bel-bel itu gemerincing jika Kurcaci Mimpi menari-nari.
KLING KLING KLING…
“Hi hi hi… lucuuu…” seru Dito sambil tertawa.
"Sekarang, aku punya kejutan untukmu, Dito! Ayo, tutup matamu!" kata Kurcaci Mimpi.
Dito buuru-buru menutup matanya.
"Nah, sekarang, buka matamu!” kata Kurcaci Mimpi lagi.
Dito membuka matanya. Dan…. apa yang ia lihat? Ooooh, secangkir besar es krim cokelat.
"Woow, seperti yang ada dalam mimpiku," kata Dito. "Hei, darimana kau tahu, kalau aku bermimpi es krim cokelat, Kurcaci Mimpi?”
"Aku kan Kurcaci Mimpi. Aku bisa melihat mimpi. Dan aku bisa melakukan apa saja," kata Kurcaci Mimpi sambil tertawa. "Tadi, aku mengintip di telingamu. Aku melihat apa yang kau mimpikan. Sekarang, silakan makan es krim itu!" kata Kurcaci Mimpi lagi.
Hmmm… Nyam nyam nyam….
Dito memakan es krimnya dengan lahap. Setelah itu, mereka bemyanyi bersama. Kurcaci Mimpi menari nari.
KLING KLING KLING… Bel di topinya berbunyi meriah.
Usai menyanyi dan menari, perlahan-lahan, cahaya kunang-kunang mulai meredup. Dito mengantuk sekali. Ia pun tertidur lagi.
Malam semakin larut… Mama Dito masuk ke kamar. Mama Dito mencium kening Dito perlahan-lahan agar Dito tidak terbangun. Saat itu, Mama Dito melihat sebuah topi kecil di sebelah bantal Dito. Itu topi pesta Kurcaci Mimpi.
"Lucu sekali topi ini," kata Mama Dito. Mama Dito membunyikan bel di ujung topi itu. KLING KLING KLING
Dito tersenyum dalam tidurnya. "Selamat ulang tahun, Kurcaci Mimpi!" bisik Dito.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vanda Parengkuan.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR