Selain Mohammad Hatta, George Washington, dan Mahatma Gandhi masih ada beberapa tokoh terkenal yang punya kisah kejujuran. Mereka adalah:
Abraham Lincoln – Presiden Amerika ke-16
Abraham Lincoln lahir di Hodgenville, Kentucky pada 15 April 1865. Kisah kejujurannya terjadi saat ia masih muda.
Saat itu Abe (panggilan Abraham) bekerja sebagai kasir di sebuah toko kecil. Setelah toko tutup, Abe selalu menghitung uang kas di toko itu. Suatu hari, Abe menemukan uang lebih di dalam kas tersebut. Abe yakin, bahwa ia keliru memberikan kembalian kepada salah satu pembeli.
Akhirnya, ia pun mengingat-ingat pembeli yang telah ia rugikan. Di malam itu juga, Abe berjalan kaki mencari rumah pembeli itu dan memberikan kembalian yang kurang. O ya, Abe juga punya kisah kejujuran yang lain.
Suatu hari, harga teh sangat mahal. Lalu, Abe menemukan bahwa timbangan yang ada di tokonya tidak benar. Artinya, hari itu, Abe menimbang teh lebih sedikit. Di hari yang sama, Abe menimbang kekurangan teh yang seharusnya diterima pelanggan dan mengantarkannya.
Syafruddin Prawiranegara – Menteri Keuangan RI Pertama
Pak Syarifuddin lahir pada 28 februari 1911, di Serang, Banten. Beliau adalah Menteri Keuangan RI yang pertama. Kisah kejujurannya terjadi ketika ia memiliki anak ke-3.
Bu Syarifuddin melahirkan anak ke-3. Tapi, ia tidak punya uang untuk membeli popok dan gurita bayi, karena harga kain dan baju sangat mahal. Agar bisa membeli popok dan gurita bayi, Bu Syarifuddin pun memutuskan untuk berjualan sukun goreng.
Tapi, anak Pak Syarifuddin merasa malu dan meminta Sang Ayah untuk memakai uang negara atau meminjam uang kepada temannya. Lalu, apa yang dikatakan Pak Syarifuddin?
Berjualan sukun goreng bukanlah perbuatan yang memalukan. Perbuatan yang memalukan adalah mengambil uang negara atau uang orang lain. O ya, beliau juga mengatakan, bahwa jika tidak penting sekali, sebaiknya tidak meminjam uang.
Nelson Mandela – Presiden Afrika Selatan di Tahun 1994
Nelson Mandela lahir pada 18 Juli 1918, di Mvezo, Transkei, Afrika Selatan. Pada tahun 1993, beliau menerima Nobel Perdamaian. Kisah kejujurannya terjadi, saat ia dicalonkan menjadi anggota Perwakilan Mahasiswa.
Ketika ayahnya meninggal, ia ikut bersama Sang Paman. Karena kecerdasannya, Mandela pun disekolahkan oleh pamannya.
Saat kuliah, ia dicalonkan menjadi anggota Perwakilan Mahasiswa. Tapi, panitia pemilihan memasukan mahasiswa yang tidak memilih sebagai pemilih. Akhirnya, Mandela pun mengusulkan pemilihan ulang. Tapi, para panitia menolak hal itu dan meminta Mandela tetap menerima jabatan itu.
Karena pemilihan ulang tidak dilakukan, Mandela pun menolak jabatan itu. Baginya, seorang pemimpin itu harus benar pikirannya, hatinya, ucapannya, dan tindakannya.
Kotak Fakta:
Mandela adalah anak dari suku Xhosa di Afrika Selatan. Belajar, kehormatan, dan kebaikan adalah hal penting bagi Suku Xhosa.
Pada zaman kemerdekaan, gaji menteri sangat kecil. Kenapa? Karena pada saat itu, negara tidak punya banyak uang.
Karena kejujurannya, para penduduk desa menjuluki Abe sebagai Abe yang jujur.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR