Bulan merupakan salah satu benda langit paling indah yang sering kita lihat dan amati. Bulan adalah satelit alami yang selalu mengikuti Bumi.
Hanya Satu
Semua planet di dalam tata surya kita memiliki satelit alami yang disebut bulan. Planet-planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, memiliki 50-an lebih bulan. Mars memiliki dua bulan, yaitu Phobos dan Deimos. Sedangkan Bumi hanya memiliki satu bulan yang dikenal dengan sebutan Bulan (Moon).
Tiga Gerakan
Sebagai satelit Bumi, Bulan melakukan tiga gerakan alami, yaitu rotasi bagi dirinya, mengorbit Bumi, dan mengikuti Bumi mengorbit Matahari. Kecepatan rotasi Bulan adalah 4,627 m/detik. Kecepatan orbit (mengelilingi Bumi) adalah 1,022 km/detik.
Terbentuknya Bulan
Bulan terbentuk empat milyar tahun yang lampau, bersamaan dengan terbentuknya sistem Tata Surya. Bulan terbentuk akibat tubrukan benda langit bernama Theia yang menabrak Bumi yang baru terbentuk. Akibat tubrukan besar itu, material Bumi terlontar ke orbit, lalu berkumpul membentuk benda langit baru bernama Bulan. Karena Bulan masih berada di dalam orbit Bumi, maka Bulan selalu mengelilingi dan mengikuti Bumi.
Menurut penelitian, batuan Bulan sama atau identik dengan batuan di Bumi. Seperti di Bumi, permukaan Bulan mengandung silika, aluminium, kapur, besi, titanium, sodium, dan lainnya. Hal ini memperkuat teori bahwa Bulan berasal dari Bumi.
Kawah di Bulan
Permukaan Bulan dipenuhi banyak kawah. Kawah di Bulan jumlahnya ribuan. Kawah-kawah di Bulan bukan merupakan kawah bekas gunung berapi. Kawah-kawah di Bulan merupakan bekas tubrukan asteroid dan komet yang menabrak permukaan Bulan.
Gerhana bulan adalah ketika permukaan Bulan tertutup bayangan Bumi. Gerhana Bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalangi oleh Bumi.
Mendarat di Bulan
Sejak abad ke-5 Sebelum Masehi, para astronom dunia sudah menyelidiki Bulan dari Bumi. Namun baru tahun 1958, pesawat antariksa milik Uni Soviet, Luna 1 berhasil melintas di dekat Bulan dan tahun berikutnya, pesawat Luna 2 jatuh ke Bulan. Baru pada tahun 1966, pesawat Luna 9 berhasil mendarat dengan mulus di Bulan.
Hingga saat ini, sudah ada 20 pesawat antariksa yang berhasil mendarat di permukaan Bulan. Kebanyakan merupakan wahana antariksa tak berawak. Satu-satunya wahana antariksa yang berhasil membawa manusia mendarat ke Bulan adalah Apollo 11. Apollo 11 mendarat di Bulan pada 21 Juli 1969 dengan membawa astronaut Neil Armstrong, Edwin Aldrin, dan Michael Collins.
Menyelidiki Bulan
Mengapa banyak negara maju tertarik untuk menyelidiki Bulan? Mereka tertarik mengetahui keadaan Bulan karena ingin menambang logam atau batuan berharga di Bulan untuk masa depan manusia.
Bulan Besar, Bulan Kecil
Saat Bulan berada di kaki langit, Bulan terlihat besar karena mata kita membandingkan Bulan dengan rumah dan alam sekitarnya yang lebih kecil. Akibatnya, Bulan tampak lebih besar. Ketika posisi Bulan berada tinggi di tengah langit, Bulan hanya bisa dibandingkan dengan langit yang sangat luas, sehingga Bulan tampak kecil. Bulan tidak berubah. Hanya mata kita yang tertipu oleh ilusi optik.
Hidup di Bulan
Manusia tidak bisa hidup di Bulan karena Bulan tidak memiliki oksigen. Kalau manusia ingin tinggal di Bulan, manusia harus menyediakan oksigen dan memakai baju anti radiasi Matahari. Manusia juga harus memakai baju super berat supaya bisa tetap berdiri di Bulan, karena gaya gravitasi di Bulan sangat rendah sehingga manusia akan melayang di Bulan. Selain itu, manusia harus membuat bangunan super kuat, karena permukaan Bulan selalu dihujani meteor. Meteor tidak hancur saat jatuh ke Bulan karena Bulan tidak memiliki atmosfer.
BULAN
Nama lain: Moon, Lunar, Selenic
Jari-jari: 1.737,10 km (0,273 Bumi)
Keliling (khatulistiwa): 10.921 km
Kecepatan rotasi: 4,627 m/detik
Kecepatan orbit: 1,022 km/ detik
Jarak Bumi ke Bulan: 384,400 km
Periode orbit Bumi: 27,3 hari.
Sumber foto: Wikimedia Commons, news.com.au
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR