Kurcaci-kurcaci ini sedang libur. Mereka bingung harus main apa lagi. Akhirnya, mereka menonton laba-laba yang sedang membuat sarang. "Ukh, bosan juga!" gumam Oki.
KUSSUSANI
Sarang Kurcaci
"Ah, andai sarang laba-laba ini disulap jadi besar... Kita tentu bisa main lompat-lompatan di atasnya.
Seperti pemain sirkus..." gumam Oki. Nirmala mendengarnya.
KUSSUSANI
Sarang Kurcaci
"Aku mau membantu. Tapi kalian juga harus kerja!" Nirmala berbisik sesuatu pada Oki."Asyiiik!" seru Oki, lalu segera berlari mengambil segelondong tali.
KUSSUSANI
Sarang Kurcaci
Ow! Temyata mereka akan membuat sarang laba-laba dari tali. Bergantian mereka menarik tali dari pohon ke pohon. Mula-mula mereka membuat kerangka sarang.
KUSSUSANI
Sarang Kurcaci
"Sim salabim!" Nirmala menyulap hingga tali di gelondong tak pernah habis. Aha, lihatlah! Sekarang mereka membuat jari-jari sarang. "Hihihi... mirip sarang asli ya!" tawa Oki gembira
KUSSUSANI
Sarang Kurcaci
Kini sarang sudah jadi. Para kurcaci kelelahan. Namun mereka puas. "Sim salabim!" Nirmala kembali mengayunkan tongkatnya. Simpul-simpul tali jadi kuat dan tak mungkin putus.
KUSSUSANI
Sarang Kurcaci
"Ayo kita maiiin!" seru Oki sambil melompat ke atas sarang tali. Hup hup hup! Semua kurcaci naik dan mulai melompat-lompat. "Asyiiik..." seru mereka gembira. Liburan kali itu, mereka mendapat mainan yang mengasyikkan. Mainan buatan mereka sendiri. Dan dengan bantuan Nirmala, tentu saja...
(Cerita : Vanda Parengkuan/Dok. Bobo; Gambar: Iwan Darmawan/Dok. Bobo).
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
10 Dampak Negatif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR