Tokek ini masih satu keluarga dengan cicak. Binatang ini asalnya dari daerah Asia. Bentuk badannya seperti cicak. Namun ukurannya jauh lebih besar. Karena itulah tokek sering disebut cicak raksasa. Tapi, tak seperti cicak yang warna badannya polos, tokek ini badannya bermotif. Hampir seluruh bagian badannya punya motif dan berwarna-warni. Ada yang kebiruan atau kecokelatan. Ada yang bercorak bentol-bentol, ada juga yang belang-belang.
Ia bisa berjalan dalam posisi apapun dan di permukaan apapun, tanpa terjatuh. Jalan dengan posisi badan terbalik pun ia jago. Hmm, apa rahasianya? Jangan-jangan di kakinya ada lem? Hmm, bukan lem, sebetulnya. Tapi, rambut-rambut yang sangat halus. Rambut itu terdapat di seluruh permukaan kaki tokek. Saat, kakinya menginjak sesuatu, rambut-rambut itu melekat kuat ke permukaan benda yang diinjaknya.
Ekor tokek ini bisa berfungsi sebagai kaki kelima. Pada saat akan terjatuh, ekornya akan dipakai menahan tubuhnya. Sehingga tokek tidak terjatuh. Kalau sudah terlanjur jatuh? Eits...! Hup! Lagi-lagi ekor tokek akan dipakai menahan tubuhnya. Caranya? Ekor itu dicambukkan ke lantai dan ia segera memutar badannya. Sehingga bisa mendarat dengan aman. Seperti orang yang melakukan salto. Ck... Ck...!
Makanan kesukaannya serangga. Seperti jangkrik atau kecoak. Tapi tokek juga suka makan binatang-binatang kecil lain. Bisa tikus kecil, cicak kecil, atau burung kecil. Seperti cicak saudaranya, tokek suka berburu mangsa di malam hari. Di siang hari tokek biasanya bersembunyi di tempat yang tersembunyi. Seperti di lubang kayu, tanah, di balik batu, atau di balik lemari, atau di atap rumah.
Ssst, hati-hati, ya, kalau bertemu tokek. Kalau ada yang mengganggunya dan merasa terancam, ia akan menggigit.
Foto: Flickr
KOMENTAR