“Itu Ola. Pasti dia mau tidur siang lagi,” kata Bona. “Olaaa… kak kak kak,” panggil Kaka. Ola melambai ke teman-teman barunya.
Wajah Ola berubah ketakutan ketika melihat Bona. “Aaa!” teriak Ola sambil berlari menjauh.
“Ola, tunggu!” panggil Bona sambil menangkap Ola dengan belalainya. “Kenapa kamu terlihat takut?”
“Ada gajah-gajah planet lain yang merusak hutan tempatku bermain. Mereka membawa senjata. Aku takut. Gajah-gajah itu mirip kamu,” menunjuk Bona.
“Itu merekaaa! Ayo lariiii,” kata Ola sambil berlari secepat kilat. Bona, Rong Rong dan Kaka mengikuti Ola.
“Bona, cepaaat!” teriak Rong Rong ketika melihat Bona tertinggal di belakang. Bona tertangkap.
“Sssiapa kalian?” tanya Bona dengan gugup. Bona heran karena gajah-gajah itu mirip dia.“Kamu harus ikut kami,” kata gajah berwarna hijau muda. “Ya, benar,”sahut gajah ungu.
“Apakah namamu Bona? Apakah ayahmu bernama Boo-baks dan ibumu bernama Naa-laks?” tanya gajah ungu yang lain.
“Iya, aku Bona. Orang tuaku meninggal dalam kecelakaan pesawat,” jawab Bona dengan wajah sendu.
“Di Planet Elephanoks, planet asal gajah ajaib, gajah pink sudah tidak ada lagi. Kaulah satu-satunya gajah pink. Jadi, kamu harus kembali ke planet kita, Bona,” ujar gajah hijau.
Bona menatap gajah-gajah aneka warna yang mirip dirinya itu. Apakah Bona akan ikut ke Planet Elephanoks?
Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR