Bali adalah pulau di Indonesia bagian tengah yang terkenal sebagai tempat wisata yang indah. Berbagai wisatawan dari seluruh penjuru dunia mengagumi keindahan Bali dan berbondong-bondong datang untuk menghibur. Bagaimana sejarahnya, sampai Bali terkenal di dunia?
Masa Penjajahan Belanda
Sampai pada awal abad ke-20, Bali masih ditaklukan secara penuh oleh Belanda. Saat itu, banyak orang dari Eropa datang. Hal ini menjadi tonggak awal masuknya wisatawan.
Pada tahun 1920-an kapal dagang Belanda KPM (Koninklijke Paketcart Maatsckapy) datang ke Indonesia dan singgah di pelabuhan Buleleng Bali dengan membawa rombongan turis dari Eropa.
Awalnya rute pelayaran kapal ini adalah untuk berdagang, tetapi karena banyaknya permintaan untuk singgah di pelabuhan Buleleng, maka jalur pelayaran ini diubah menjadi Bali Express. Hal ini juga mendorong dibukanya perwakilan resmi urusan pariwisata pertama di Bali bernama "Official Tourist Buerau" pada 1924.
Seniman Luar Negeri
Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong, namun tak sedikit pul para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali.
Dr Gregor Krause yang ditugaskan langsung oleh Pemerintah Kolonial untuk mendokumentasikan Pulau Bali melalui foto dan buku. Miguel Covarrubias dengan bukunya The Island of Bali tahun 1930. Mrs Menc (Ni Ketut Tantri) dengan bukunya Revolt In Paradise, juga yang paling dikenal adalah Walter Spies, salah satu pencipta Tari Kecak bersama Rudolf Bonnet, I Gusti Nyoman Lempad, Tjokorda Gde Agung Sukawati, Le Mayeur, dan Antonio Blanco. Beberapa dari mereka menetap dan menganggap Bali sebagai rumah mereka.
The Island of Gods
Setelah banyak kunjungan seniman, tersebarlah berita tentang keindahan dan uniknya budaya di Pulau Bali dari mulut ke mulut di belahan Eropa. Kekaguman akan tanah Bali lalu menggugah minat orang asing memberi gelar Pulau Bali dengan berbagai sebutan. The Island of Gods, The Island of Paradise, The Island of Thousand Temples, The Morning of the World, dan berbagai nama pujian lainnya.
Hotel Pertama di Bali
Tahun 1930, di jantung kota Denpasar dibangun sebuah hotel untuk menampung kedatangan wisatawan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Bali Hotel, sebuah bangunan bergaya arsitektur kolonial, menjadi tonggak sejarah kepariwisataan Bali yang hingga kini bangunan tersebut masih kokoh dalam langgam aslinya.
Pada masa ini pula jalur masuk ke pulau Bali tidak hanya lewat jalur laut saja tapi juga lewat jalur udara dengan dibukanya Bandar Udara Tuban pada tahun 1935, sekarang menjadi Bandara Internasional Ngurah Rai.
Pasca Perang Dunia
Kegiatan pariwisata di Bali sempat terhenti beberapa tahun pada masa Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan sampai bergabungnya Pulau Bali ke dalam NKRI pada 17 Agustus 1950.
Para wisatawan mancanegara kembali mengunjungi pulau Bali. Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno menjadikan Bali sebagai tempat menerima tamu kenegaraan sekaligus memperkenalkan Bali lebih luas di mata dunia.
Atas gagasan Bung Karno pula, di Tampaksiring pada tahun 1957 dibangun Istana Tampaksiring untuk menyambut tamu kenegaraan. Kemudian pada tahun 1963, Bung Karno pulalah yang memprakarsai didirikannya Hotel Bali Beach di Pantai Sanur.
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR