Samuel memandangi lukisan kucing ke-50 di depannya.
“Kucing lagi?” tanya Ramanta sinis. “Tidak adakah gambar lain yang bisa kaulukis?”
Samuel diam.
“Huh, semua kucing!” gumam seorang pengunjung.
“Ada lukisan lain?” tanya pengunjung lain.
Samuel menggeleng. Samuel sendiri tak mengerti kenapa dia suka melukis kucing. Mungkin karena bisikan aneh yang didengarnya.
“Samuel, suatu hari kamu akan kaya raya. Tapi, ada satu syarat. Kamu tak boleh melukis apa pun selain kucing.”
Awalnya, Samuel tak percaya. Tapi, bisikan itu terus mengganggunya. Sayang, sudah setahun Samuel melukis, tak satu pun lukisannya terjual.
Suatu hari penduduk kota heboh. Ada serbuan tikus di kota itu. Di mana-mana ada tikus, bahkan di jalanan. Segala macam cara dicoba, namun gagal.
“Kita harus menemukan cara ampuh untuk mengusir tikus-tikus menyebalkan itu,” kata seorang penduduk.
Samuel juga pusing dengan ulah para tikus. Selama ini dia tak punya waktu untuk membersihkan rumahnya. Rumah Samuel hampir menyerupai kerajaan tikus.
Pagi itu Samuel termenung sambil menyusun lukisan-lukisan kucingnya. Dia tak punya uang lagi untuk membeli peralatan melukis.
“Ruangan ini jadi penuh,” gumamnya. Tiba-tiba dia tersenyum. “Rasanya aku menemukan sesuatu!”
Samuel pun lalu sibuk memajang lukisan-lukisan kucingnya di dalam setiap ruangan di rumahnya.
Seminggu kemudian, Samuel kembali memajang lukisan kucingnya di tepi jalan. Namun, kali ini para pengunjung berebutan membeli lukisan Samuel.
“Aneh. Apakah Samuel mulai membuat lukisan lain?” tanya Ramanta heran.
“Ah, Ramanta, kamu juga tertarik membeli lukisanku?” sambut Samuel. “Ini koleksi-koleksi terakhirku.” Samuel merentangkan kedua tangannya, memamerkan beberapa lukisan kucing yang tersisa.
Ramanta memandangi lukisan Samuel. Matanya menangkap tulisan besar-besar yang tertera di atas lukisan-lukisan itu.
“Hahaha… kamu cerdik, Samuel! Baik, aku beli lukisanmu. Aku akan membuktikan kehebatannya!” seru Ramanta.
Sekilas Ramanta membaca tulisan itu sekali lagi. MAHAKARYA SAMUEL: LUKISAN KUCING. SANGAT AMPUH MENGUSIR TIKUS. SUDAH TERBUKTI!!!
Kesabaran Samuel membuahkan hasil. Kini, hampir setiap rumah di kota itu memiliki lukisannya. Bahkan, Samuel kebanjiran pesanan lukisan kucing. Samuel benar-benar menjadi kaya raya.
(Cerita: Veronica Widyastuti / Dok. Majalah Bobo)
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | YANTI |
KOMENTAR