Di sebuah peternakan, hiduplah dua ekor ayam jantan bernama Ekor Hitam dan Ekor Merah. Kedua ayam jantan ini selalu bersaing untuk menjadi pemimpin di peternakan tempat mereka tinggal.
“Daripada kita terus-menerus bertengkar, lebih baik kita adu kekuatan. Siapa yang menang, dialah yang akan jadi pemimpin di peternakan ini!” ujar ayam jantan Ekor Hitam. Ekor Merah setuju.
Mereka pun berkelahi untuk adu kekuatan. Suasana peternakan menjadi ramai. Ayam-ayam yang lain membuat lingkaran, menonton adu kekuatan itu.
Ekor Hitam menyerang Ekor Merah dengan garang. Ekor Merah sampai termundur sampai ke sudut pagar. Ekor Hitam terus menyerang dengan tajinya yang tajam. Ayam jantan Ekor Merah akhirnya berteriak menyerah dengan panik,
“Stop, stop! Kamu menang! Aku tidak mau berkelahi sampai terluka!”
Ekor Hitam sangat girang dan bangga. Ia melompat ke atas pagar dan mengumukan kemenangannya.
“Kukuruyuuuk… Kukuruyuuuk…”
Ayam-ayam yang lain bergegas menolong ayam jantan Ekor Merah yang babak belur. Mereka membawa Ekor Merah ke dalam kandang untuk dirawat.
“Kukuruyuuuk… Kukuruyuuuk…” seru ayam jantan Ekor Hitam lebih kuat lagi.
Teriakannya itu ternyata menarik perhatian seekor elang besar. Dengan kecepatan penuh, elang itu terbang melesat, menyambar ayam jantan Ekor Hitam dengan cakarnya yang tajam. Ekor Hitam dibawa terbang tinggi, entah akan dimangsa dimana. Ia hilang bersama kesombongannya.
(Dok. Majalah Bobo / Fabel)
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR