Bandara Kualanamu pertama kali dibuka untuk umum pada tanggal 25 Juli 2013. Bandara ini menggantikan bandara terdahulunya, Bandara Polonia.
Mengapa Diganti?
Bandara Polonia diganti karena dirasa kurang aman. Letaknya di pusat kota dan di antara banyak bangunan. Beberapa kali pesawat dari Bandara Polonia terjatuh menimpa rumah penduduk. Oleh karena itu, bandara baru, Bandara Kualanamu dibangun jauh dari perumahan penduduk. Bandara Kualanamu terletak kurang lebih satu jam dari Kota Medan.
Bandara Terbesar Kedua di Indonesia
Bandara Kualanamu adalah bandara terbesar ke dua di Indonesia setelah bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Bandara ini sering membuat orang-orang terkagum karena ukurannya yang besar dan megah.
Bandara yang terletak di Deli Serdang, Sumatera Utara ini memiliki luas sekitar 1.300 hektar. Melihat kecanggihan dan jumlah fasilitas yang ada di bandara ini, Kualanamu menduduki peringkat pertama.
Sistem Bandara yang Canggih
Semua aktivitas bandara dilakukan dengan sistem komputer. Salah satu sistem yang menarik di bandara ini adalah adanya baggage handling system (BHS).
Fasilitas BHS dapat mengelompokkan barang-barang yang diletakkan di bagasi pesawat dengan cara yang canggih dan otomatis. Pemisahan barangnya tidak lagi menggunakan tenaga manusia, tetapi menggunakan mesin. Teknologi seperti ini sama seperti yang ada di Korea, Malaysia, dan Singapura.
Fasilitas Bandara
Bandara Kualanamu juga dilengkapi dengan restoran, toko oleh-oleh, toko fashion, pusat olahraga, dan pos pengaduan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Jika kita lelah berkeliling di bandara ini, kita bisa beristirahat dan duduk-duduk di kursi taman yang berada di dalam. Ada juga galeri foto-foto bertema Sumatera Utara yang ikut mempercantik penampilan bandara Kualanamu.
Hal mengagumkan lainnya dari bandara ini adalah adanya sistem transportasi yang menghubungkan secara langsung antara bandara dan stasiun kereta api. Ini menjadikan bandara Kualanamu adalah bandara pertama yang memiliki sistem transportasi seperti itu.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR