Nirmala dan Oki diundang Bintang Malam ke istananya. Ow, panasnya! Mereka melewati padang pasir. “Sim salabim!” Nirmala menyulap payungnya menjadi besar.
KUSSUSANI
Ke Padang Pasir
Bintang Malam menyambut mereka gembira, “Nir, kau pasti ingin lihat bunga-bunga!” “Di padang pasir ada bunga?” Oki heran. Para pelayan menyiapkan unta untuk mereka.
KUSSUSANI
Ke Padang Pasir
“Mengapa tulang punggung unta bengkak begini?” tanya Oki heran. “Hihihi, bukan bengkak. Itu isinya lemak. Persediaan makanan si unta. Makanya ia kuat berjalan jauh,” ujar Bintang Malam.
KUSSUSANI
Ke Padang Pasir
“Nir, ini pasti unta betina!” ujar Oki lagi. “Salah! Itu unta jantan,” protes Bintang Malam. “Jantan? Lalu, mengapa bulu matanya panjang seperti wanita?” tanya Oki heran.
KUSSUSANI
Ke Padang Pasir
“Hihihi, kau memang lucu, Ki! Bulu mata unta memang panjang. Untuk mencegah debu padang pasir masuk ke matanya,” Bintang Malam kembali menerangkan. Saat itu mereka telah tiba di padang bunga. “Wah, indah sekali, Bintang Malam,” gumam Nirmala kagum. Mereka dan para pelayan lalu memasang tenda di situ.
KUSSUSANI
Ke Padang Pasir
Rupanya pelayan Bintang Malam juga membawa berbagai makanan dingin. Ada es buah, puding dingin, agar-agar dingin… “Hmm, nikmatnya!” Tak terasa hari mulai sore.
KUSSUSANI
Ke Padang Pasir
Nirmala dan Oki pamit pulang. “Lain kali, menginaplah. Nanti kuantar ke tempat lain,” ujar Bintang Malam. Nirmala tak lupa membawa seikat bunga untuk Ratu Bidadari . (Cerita : Vanda Parengkuan/Dok. Bobo; Ilustrasi: Iwan darmawan/Dok. Bobo)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
KOMENTAR