Guli camar tinggal di sebuah pulau. Ia bersahabat dengan seekor burung hantu bernama Oli. Guli camar dan Oli burung hantu memiliki hobi yang sama. Mereka suka sekali mengumpulkan benda-benda mahal, lalu menjualnya pada burung-burung lain.
Pada suatu hari, Guli camar dan Oli burung hantu membuat rencana. Mereka ingin menjadi pedagang besar di negeri seberang. Agar bisa membeli banyak barang dagangan di negeri seberang, Oli meminjam uang pada temannya. Guli camar menyimpan beberapa permata mahal di sarangnya. Ia membungkus permata-permata itu untuk dibawa ke negeri seberang.
Guli burung camar dan Oli burung hantu lalu naik ke kapal besar. Kapal itu berlayar ke negeri seberang mengarungi lautan luas.
Sayangnya, di tengah laut, datanglah badai besar mengantam kapal itu. Kapal itu pun tenggelam. Untunglah Guli camar dan Oli burung hantu berhasil selamat, walau uang Oli dan permata-permata Guli ikut tenggelam bersama kapal.
Guli camar dan Oli burung hantu terpaksa terbang ke pulau terdekat. Sejak saat itu, Oli burung hantu takut keluar di siang hari. Ia takut, teman yang memberinya pinjaman uang akan mencarinya. Sementara Guli camar selalu berada di sekitar laut. Ia berharap ombak-ombak laut akan mengembalikan batu-batu permata miliknya yang tenggelam.
(Dok. Majalah Bobo / Fabel)
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR