“Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudera. Menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa…”
Ingat dengan lagu ini? Kalau mendengar lagu ini, kita akan teringat dengan kehebatan para pelaut Indonesia zaman dulu, ya! Seperti dapat kita saksikan di museum yang satu ini.
Gudang Dagang VOC
Namanya adalah Museum Bahari. Pada zaman Belanda, bangunan ini dijadikan sebagai gudang penyimpanan barang perdagangan utama VOC. Ada kopi, rempah-rempah, tekstil, dan bahan tambang seperti timah dan tembaga. Namun, bangunan ini beralih fungsi ketika penjajah Jepang datang. Bangunan ini dipakai sebagai tempat penyimpanan barang-barang tentara Jepang.
Bangunan Tua Bersejarah
Bangunan Museum Bahari ini sudah ada sejak tahun 1652. Bangunan berlantai 3 ini didirikan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Bangunan museum Bahari berada di Jalan Pasar Ikan No 1, Sunda Kepala, Jakarta. Museum Bahari menjadi tempat untuk menyimpan koleksi bersejarah kelautan Indonesia. Museum itu menyimpan 126 koleksi benda-benda bersejarah kelautan. Ada kapal, perahu tradisional, miniatur kapal-kapal zaman dahulu, dan juga benda-benda kelautan lainnya. Seperti alat navigasi, jangkar, teropong, dan meriam. O ya, bangunan ini diresmikan menjadi Museum Bahari Indonesia pada tanggal 7 Juli 1977.
Nah siapa yang ingin melihat sejarah kelautan Indonesia? Yuk mampir ke Museum Bahari Indonesia.
Foto : Iveta dan Marisa
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR