Ikan mola-mola ini dijuluki ikan matahari. Tubuhnya yang besar membuatnya terlihat seram. Tetapi ternyata, ikan mola-mola ini sama sekali tidak jahat.
Bentuk yang Unik
Ikan mola-mola adalah ikan bertulang terbesar di dunia. Konon, tulang ikan mola-mola dewasa beratnya bisa mencapai 1.000 kilogram. Bentuknya bulat, pipih, dan besar. Berat rata-rata ikan ini 2,2 ton, bahkan ada yang mencapai 5,1 ton. Panjangnya antara 3 sampai 4 meter. Tidak seperti ikan-ikan lain, mola-mola tidak mempunyai sirip ekor. Tetapi, mereka memiliki sirip yang menyambung dari atas sampai ke bagian bawah perut, disebut juga dengan calvus. Karena bentuk tubuh yang tidak biasa ini, mereka tidak bisa bergerak dengan cepat dan melawan arus.
Suka Berjemur
Ikan ini juga dijuluki dengan sunfish atau ikan matahari karena kebiasaannya yang suka berjemur untuk menghangatkan diri. Ternyata walaupun hidup di laut, mereka alergi terhadap air dingin. Ikan mola-mola tidak dapat hidup pada suhu di bawah 12 derajat celcius. Selain itu, ikan-ikan terumbu karang akan mendekat saat mereka berjemur dan memakan parasit yang ada di kulit ikan mola-mola.
Ikan yang Ramah
Walaupun bentuknya yang besar dan tidak biasa, namun mola-mola sangat ramah dan tidak berbahaya. Mereka sering pelan-pelan menghampiri penyelam untuk sekedar menyapa atau memperhatikan. Mola-mola juga bukan predator. Makanan mereka adalah ubur-ubur.
Terancam Punah
Tetapi sayang, mola-mola kini terancam punah. Penyebabnya antara lain karena mereka sering mengira sampah plastik sebagai ubur-ubur dan memakannya.
Mereka juga sering diburu dan tertabrak kapal laut. Gerakan yang lamban membuat mereka tidak bisa menghindar dengan cepat. Untung saja, ikan ini termasuk salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia.
Pemerintah Bali di Nusa Penida tidak memperbolehkan perburuan ikan ini. Mola-mola hanya sebagai objek wisata para penyelam dan dibiarkan hidup bebas di habitatnya.
Nah, jadi kalau beretemu dengan ikan mola-mola, kita tidak boleh keburu takut dulu, ya!
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Danastri Permata Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR