Tarian manasai selalu ada dalam setiap acara keriaan Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Tarian ini memang menunjukkan kegembiraan.
Gerakan Sederhana
Siapa saja boleh ikut menari. Baik laki-laki, perempuan, tua, atau muda. Tidak perlu memiliki keahlian tari atau olah tubuh tertentu. Gerakannya sederhana. Satu langkah ke depan, memutar arah, kemudian langkah mundur yang agak pendek. Gerakan itu dilakukan berulang mengikuti irama. Tarian ini dilakukan bersama-sama dan membentuk sebuah lingkaran. Lingkaran ini akan makin besar apabila makin banyak orang yang ikut menari.
Variasi Gerakan
Ada beberapa variasi gerakan dalam manasai, antara lain yang lemah gemulai dan yang cepat. Lemu lembai yang artinya lemah gemulai, biasanya ditarikan dengan selendang. Tambalik baju, yang artinya baju terbalik, adalah manasai yang arah putarannya berlawanan dengan lingkaran yang sudah ada. Saluang murik, yang artinya ikan seluang mudik ke hulu sungai, adalah gerakan super cepat yang sering mengundang tawa. Saluang adalah ikan kecil yang hidup di Kalimantan. Saat berenang menuju hulu, ikan ini bergerak maju mundur terkena arus. Tari manasai saluang murik juga demikian. Ada gerakan maju, kemudian mundur dengan cepat.
Tarian Bersama
Saat ini, tari manasai juga digunakan sebagai tarian penyambutan tamu yang datang. Bedanya, tarian ini bukan sekedar pertunjukan. Tarian ini adalah tarian bersama. Tamu yang datang biasanya diundang untuk bergabung dan menarikannya. Hanya perlu beberapa menit untuk mempelajarinya. Gerakannya yang sederhana membuat semua orang yang mencobanya pasti bisa melakukannya.
Diiringi Gandang Garantung
Menari manasai lebih lengkap dengan diiringi gandang garantung. Itu adalah alat musik pukul seperti gong. Bunyi alat musik pukul ini menentukan ketukan dan langkah kaki para penari. Makin cepat musiknya, makin cepat pula langkah para penari. Selain musik, tarian ini juga diiringi dengan nyanyian berjudul Pukul Gandang Garantung.
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | YANTI |
KOMENTAR