Siang itu tiga kakak beradik sedang makan. Sinta, Agnes, dan si kecil Mia. Mereka baru pulang dari sekolah.
"Sesudah makan, akan kutunjukkan sesuatu yang istimewa!" kata Agnes dengan wajah berseri-seri.
"Apa itu, Kak?" tanya Mia dengan penuh rasa ingin tahu.
"Nantilah. Pokoknya sesuatu yang indah untuk dipasang di kamarku. Aku dapat hadiah dari Mbak Nunik," jawab Agnes.
"Nunik? Nunik siapa?" tiba,-tiba Sinta tertarik. Soalnya ia punya kawan baik di kelas, namanya Nunik.
"Nunik siapa lagi? Mbak Nunik kawan sekelas Kak Sinta. La memberikah hadiah padaku," jawab Agnes.
Tiba-tiba nafsu makan Sinta menurun. Kok, Nunik begitu? Sinta saja kawan baiknya tidak diberi hadiah. Malah Agnes yang diberi hadiah. Apa maksudnya? Aneh benar. Selesai makan Agnes memperlihatkan hadiah dari Mbak Nunik. Sebuah kalender kecil, sebesar buku tulis. Uniknya, gambarnya bisa diganti-ganti. Tinggal menyelipkan saja. Ada 12 gambar. Semua lucu-lucu. Ada gambar anak kucing, anak ayam, anak burung, anak beruang, anak kera, dan sebagainya.
"Wah, bagus sekali. Untuk dipasang di kamar Kak Agnes, ya!" kata Mia.
"Ah, aku sudah lihat di sekolah tadi. Waktu istirahat ia memamerkannya pada kawan-kawan!" kata Sinta, masih dengan perasaan kesal.
"Heran, kok kamu yang diberi! Aku yang jadi kawannya malah tidak dapat."
"Kan, Kakak dan Mbak Nunik kawan baik. Sekali-sekali tak apa, dong, kasih hadiah untuk adik kawan!" kata Agnes ringan. Ia masih asyik dengan kalendernya.
"Aku pasang gambar anak kucing dulu ah. Wuiih, lucunya anakkucing ini. Matanya baguuus!"
Kemudian Agnes sibuk membuat PR. Sinta membolakbalik tumpukan koran mencari gambar yang ada kaitan dengan lingkungan dengan tugas kliping di sekolah. Hati Sinta masih kurang senang. Mia sibuk sendiri di kamarnya. Entah apa yang dikerjakannya. Selesai membuat PR, Sinta masuk ke kamar. la ingin membereskan buku-buku pelajaran yang perlu dibawanya untuk besok.Tiba-tiba ada ketukan di pintu kamar.
"Siapa?" tanya Sinta.
"Mia, Kak?" terdengar suara dari luar.
"Masuk saja. Mau apa kamu?" tanya Sinta. Mia masuk. Wajahnya berseri-seri.
la membawa sehelai kertas gambar yang atasnya diberi lubang dan diikat dengan benang wol. Ada gambar putri duyung di tengah berwama hijau dan oranye di atas dan di bawah ada tulisan tangan barisan angka-angka. Tidak rata, tapi menunjukkan bahwa itu adalah kalender buatan Mia sendiri. Oh, ya ada juga tulisan LITTLE MERMAID.
"Ini kalender untuk kamar Kakak. Kakak, kan, tidak dapat kalender dari Mbak Nunik. Maaf, cuma sampai bulan Juni. Habis kertasnya tidak muat, sih. Nanti kalau sempat Mia bikin lanjutannya. Kakak mau gambar apa?" Mia menjelaskan.
Sinta tersentak. Perasaan tidak senangnya sirna. Gambar Mia memang tidak bagus. Maklum gambar anak kelas 2 SD. Akan tetapi, usahanya untuk menghapus kekecewaan kakaknya patut dihargai.
Sinta memeluk Mia dan berkata, "Terima kasih, Mia. Bagus benar. Kakak pasang di sini, ya."
Sinta memasang kalender Little Mermaid itu di dinding. Wajah Mia berseri-seri. Kakaknya menghargai pemberiannya. Tiba-tiba terdengar Agnes berseru, "Kak Sinta, ada telepon dari Mbak Nunik." Sinta berlari menuju pesawat telepon.
"Hai, kamu sudah dapat semua gambar klipingnya? Aku tidak dapat gambar hutan. Kamu punya dua tidak?" tanya Nunik.
"Ya, ada. Besok kuberikan untukmu. Aku belum dapat gambar sampah. Susan mencarinya!" kata Sinta.
"Oh, aku dapat tiga. Besok kuberikan satu untukmu!" kata Nunik.
"Ya, terima kasih. Eh, kamu jahat, ya, kamu kasih kalender untuk Agnes. Aku tidak diberi!"kata Sinta. Terdengar tawa di telepon.
"Oh, kamu mau toh? Tadi di sekolah kamu bilang, repot amat harus ganti-ganti gambar. Jadi kupikir kamu tidak berminat. Makanya kuberikan pada Agnes. Tenang saja, Non. Di rumah masih ada satu, kok. Besok kubawakan untukmu. Sampai besok, ya!"
Pembicaraan telepon selesai. Sinta terdiam. la kesal pada Nunik, padahal komentarnya sendiri yang membuat Nunik mendapat kesan bahwa ia tidak berminat. Tiba-tiba Sinta teringat sesuatu.
Lekas-lekas ia mencari Mia dan berkata, "Ada kabar gembira, Mia. Besok kamu bisa memasang gambar kalender seperti kepunyaan Kak Agnes di kamarmu."
"Oh, ya, Kak. Kakak dapat dari Mbak Nunik, ya. Untuk Kakak sendiri sudah ada?" tanya Mia dengan gembira.
"Tidak, Nunik berikan satu lagi kalender. Untuk kamarmu saja. Kakak lebih suka kalender buatanmu!"
Sinta tersenyum manis dan Miajuga tersenyum. Oh, betapa indahnya bila kakak adik saling mengasihi dan memperhatikan.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Widya Suwarna.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR