"Biarlah Iva minum obat dulu, badannya agak panas!" kata Bu Sari. Lalu ia mengambilkan tablet putih dan air segelas.
Setelah itu Mami Ti membantu Iva bangkit dan membimbingnya menuju mobil. Papa membawakan tas sekolahnya.
Di rumah, Iva langsung ganti pakaian dan masuk ke kamar tidur. Papa bersiap kembali ke kantor. Sebelum berangkat Papa berpesan, "Iva harus sarapan pagi yang banyak. Jangan sampai pingsan lagi. Nanti siang minta obat lagi pada Mami Ti."
Iva mengangguk. Lalu ia berbaring. Di luar terdengar suara tamu sedang berbicara dengan Mami Ti.
"Kata si Sum, Dik Ti pergi ke sekolah, jadi saya tunggu saja. Ada apa? Si Iva pingsan? Sakit apa dia?" tanya Bu Sugeng.
"Badannya panas. Sudah minum obat. Kalau belum turun panasnya nanti sore akan dibawa ke dokter," jawab Mami Ti.
"Wah, repot juga ya mengurus dua anak. Apalagi kalau yang laki-laki tinggal di sini!"
"Ah, tak apa-apa. Mereka anak-anak yang baik, kok. Doni juga nanti akan kembali ke sini. Tapi, biarlah pelan-pelan dulu!" kata Mami Ti lagi. "Mari, Bu Sugeng, dipas dulu bajunya."
Iva mengerutkan kening. Agak bingung. Tadi Mami Ti bilang Iva anak sulit, sekarang katanya anak yang baik. Mana yang betul?
Tapi, kemudian Iva ingat satu hal. Karena sakit, rencananya mau ke rumah Oma jadi buyar. Jadi ia harus lekas sembuh dan sehat supaya bias diizinkan ke rumah Oma.
Jadi waktu siang hari Iva makan banyak-banyak. Susu yang di lemari es juga dihabiskannya. Mami Ti senang dan memujinya, "Nah, bagus, Iva. Kalau ada selera makan, badan akan sehat dan kuat!"
Beberapa hari kemudian Iva diizinkan pergi ke rumah Oma. Duh, Iva sudah rindu berat. Mami Ti memberinya uang untuk naik bajaj. "Jangan naik bus, nanti tunggunya lama. Lagi pula busnya penuh. Nanti tak dapat tempat duduk," kata Mami Ti.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR