KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
Ratu Bidadari ingin berlayar dengan kapal pesiarnya. “Aku ingin ke pulau Burung ,” ujarnya. Oki dan Nirmala ikut bersamanya. Laut sangat teduh. Mereka menikmati perjalanan.
KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
Ratu sedang asyik bercakap dengan kapten kapal. Oki dan Nirmala melihat lumba-lumba berlompatan. Namun, tiba-tiba datanglah badai besar. Laut jadi bergelombang.
KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
WHUSS… PYARR! Angin bertiup kencang, ombak memukul kapal. Ratu Bidadari, Oki, dan Nirmala masuk ke dalam. Kapten dan anak buahnya berusaha mengendalikan kapal.
KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
Badai akhirnya reda. Namun kapal kehilangan arah. Oki dan Nirmala ke luar lagi. Tiba-tiba Nirmala melihat burung-burung camar. “Wah, pasti daratan sudah dekat!” ujar Nirmala.
KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
Oki bingung, “Apa hubungannya burung camar dan daratan?” “Burung camar kan tinggal di darat. Di lautan ia hanya mencari makanan,” Nirmala menerangkan.
KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
Nirmala betul. Tak lama kemudian mereka melihat daratan. “Oh, itu pulau Burung. Badai membawa kita mendekat ke pulau ini,” ujar Kapten. Anak buah kapal membuang sauh.
KUSSUSANI
Terdampar Di Pulau Burung
Mereka berperahu ke pulau. Seperti namanya, di pulau itu terdapat bermacam-macam burung. “Wuah, indahnya. Ternyata badai membawa kita ke surga burung,” gumam Oki gembira. Saat akan pulang, Oki berniat membawa seekor burung. “Tak usah, Ki! Burung itu tentu lebih senang berada di surganya,” ujar Nirmala. Oki mengangguk mengerti.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Serunya Acara Main Sama Bapak di Sekolah Cikal untuk Memperingati Hari Ayah
KOMENTAR